TAATI PROKES!!! Perawat, Bidan, dan Dokter Terus Bertumbangan

covid-19
PROTOKOL KETAT: Petugas memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Jumat (9/7). (FOTO: IMAM HUSEIN/JAWA POS)

Khusus di Surabaya, Sri menyebutkan bahwa ada 54 perawat yang positif terinfeksi Covid-19. Namun, dia yakin jumlahnya akan lebih banyak. Sebab, di satu rumah sakit, 15–25 persen tenaga kesehatan terkonfirmasi Covid-19. ”Tapi, manajemen tidak mengizinkan untuk melaporkan,” ungkapnya.

Dampaknya, dia kerap mendengar kabar kritis perawat, tetapi tidak mengetahui sebelumnya telah sakit. Sri meminta perlindungan tenaga kesehatan harus diperhatikan.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi SpOT menyatakan, angka kematian dokter cukup tinggi. Dari data terakhir 8 Juli, sebanyak 458 dokter meninggal. Menurut dia, yang perlu menjadi perhatian adalah penurunan angka kematian dokter pada Februari dari puncaknya sebulan sebelumnya. Hingga Mei, sebenarnya angka kematian terus turun.

”Langsung naik pada Juni, ada 48 (dokter meninggal). Juli saja sudah 35 (yang meninggal),” paparnya.

Baca Juga :  GAPKI Kalteng Serahkan Bantuan Miliaran Rupiah

Dia mengharapkan perhatian untuk tenaga kesehatan. Sebab, sekarang banyak yang dirawat. Lagi-lagi, Jawa Timur paling banyak. ”Di Surabaya saja, 124 dokter yang sakit (Covid-19) dirawat,” ungkapnya.

Yang agak melegakan, angka kesembuhan pasien Covid-19 kemarin mencapai 28.975 orang. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menuturkan bahwa ini merupakan angka kesembuhan tertinggi sejak kasus pertama Covid-19 ditemukan pada Maret tahun lalu.

”Kemampuan menyembuhkan lebih banyak pasien tidak terlepas dari kontribusi masyarakat yang taat peraturan PPKM darurat,” ujarnya.

Di sisi lain, Singapura kemarin memberikan bantuan penanganan Covid-19 untuk Indonesia. Bantuan yang diserahkan secara simbolis di Paya Lebar Air Base, Singapura, itu meliputi peralatan kesehatan seperti ventilator, oxygen concentrator, tabung oksigen, masker medis, dan alat pelindung diri (APD).

Bantuan yang dikirim dalam dua tahapan tersebut secara terperinci terdiri atas 200 ventilator, 756 tabung oksigen silinder, 600 oxygen concentrators, dan beragam kebutuhan APD. Pada tahap pertama, bantuan yang dikirim sebanyak 200 ventilator, 250 tabung oksigen kosong, 30 oxygen concentrator, serta peralatan medis.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *