Tak Semua Peristiwa Alam Dikategorikan Bencana

Dari Pelatihan Penanggulangan Bencana MDMC Kota Palangka Raya

calon relawan Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Kota Palangka Raya antusias mengikuti pelatihan
PELATIHAN: Ketua MDMC Kota Apri Husin Rahu saat memberikan materi tentang penanggulangan bencana. (EDY RUSWANDI/RADAR SAMPIT)

Menurut Apri, penyelenggaraan penanganan bencana alam meliputi sebelum terjadi, saat terjadi, dan setelah terjadi. Hal yang banyak dilakukan komunitas masyarakat merupakan aksi sosial saat terjadi bencana, misalnya membagikan bahan pokok, masker, air bersih, yang tentu juga turut membantu orang yang terdampak.

Dalam situasi sebelum bencana, penyelenggaraan penangangan bencana melakukan kegiatan perencanaan, pencegahan, pengurangan risiko, pendiikan, dan pelatihan (diklat), penelitian dan penataan ruang. Namun,  apabila situasi terdapat potensi bencana, maka dilakukan kegiatan mitigasi, peringatan dini, dan kesiapsiagaan.

Bacaan Lainnya

Kemudian, saat terjadi bencana, dilaksanakan kegiatan tanggap darurat berupa kajian cepat untuk memetakan kegiatan, status darurat, melakukan evakuasi, dan penyelamatan. Kemudian, pemenuhuan kebutuhan dasar, seperti makan minum, pakaian, obat-obatan, perlindungan, dan pemulihan.

”Setelah bencana, maka dilaksanakan kegiatan atau program rehabilitasi sarana dan prasarana, pemulihan sosial dan ekonomi, serta kesehatan korban bencana. Kemudian kegiatan rekonstruksi, seperti memperbaiki infrastruktur lingkungan, pembangunan rumah yang rusak, serta membangun keamanan dan ketertiban lingkungan. Ketiga hal tersebut dilakukan MDMC dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana,” katanya.

Baca Juga :  Kedapatan Bawa Sabu, Duo Emak-Emak di Kalteng Menangis dan Menjerit

Tujuan penyelenggaraan penanggulangan bencana, ujar Apri, memberikan perlindungan kepada masyarakat, menyelaraskan peraturan yang sudah  ada, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

Kemudian, menghargai budaya lokal, membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta, mendorong semangat gotong-royong, kesetiakawanan, kedermawanan, serta menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (***/ign)



Pos terkait