Terendam Banjir Beberapa Titik, Jalan Trans Kalimantan Poros Lamandau Lumpuh

trans kalimantan lumpuh
LUMPUH: Pengguna sepeda motor harus menggunakan rakit yang dibuat warga untuk melintasi banjir di Jalan Trans Kalimantan Poros Kabupaten Lamandau, Rabu (12/10/2022) (Wawan Graceson/Radar Sampit)

NANGA BULIK, radarsampit.com – Dalam dua hari terakhir Jalan Trans Kalimantan poros selatan Jalur Kalteng-Kalbar lumpuh akibat banjir. Banjir menggenang wilayah Desa Sepoyu, Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau sejak Senin (10/10).

Setelah mulai surut, banjir kembali datang pada Selasa (11/10). Selanjutnya giliran jalur di kawasan hilir Kecamatan Lamandau mulai tenggelam pada Rabu (12/10).

Sejumlah titik ruas jalan yang tenggelam berada di Desa Panopa, Karang Taba, Cuhai, dan Desa Kawa. Dengan kedalaman Rata -rata antara 1- 1,5 meter. Banjir terjadi di beberapa titik dengan kepanjangan 100-800 meter di tiap titiknya.

Puluhan mobil terpaksa menunggu banjir surut untuk bisa lewat. Bahkan ada yang sudah menunggu sehari semalam dan tidur di jalan. Untuk mobil yang tinggi atau berbodi besar, beberapa ada yang sudah bisa melintas pada sore kemarin. Namun dalam kondisi mesin mati dan dibantu dorongan secara manual oleh lebih dari 6 orang.

Kapolres Lamandau melalui Kasat Lantas Polres Lamandau Iptu Moch Romadhon, mengatakan bahwa pihaknya telah mengimbau masyarakat pengguna jalan yang sedang mengantre untuk tetap waspada.

Baca Juga :  Cucu Sultan Ke-13 Kutaringin Hadiri Haul Sultan Suriansyah

“Kami berharap banjir di Jalan Trans Kalimantan segera surut agar aktivitas masyarakat kembali normal,” katanya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Satlantas telah memasang tanda bahaya banjir di ruas jalan terdampak. Untuk itu bagi warga Kalteng yang akan menuju Kalbar atau sebaliknya diimbau untuk menunda perjalan sampai kondisi jalan membaik daripada terjebak di tengah jalan.

“Sudah sejak kemarin jalan ini banjir. Kalau kami yang naik motor masih bisa naik rakit atau perahu. Tapi lumayan biaya penyeberangannya karena titik banjirnya banyak. Kalau mobil tidak bisa lewat sama sekali,” ucap Wawan Graceson CS, salah satu karyawan perusahaan yang berada di sekitar Desa Penopa.

Terpisah, BPBD Kabupaten Lamandau melaporkan, selain melakukan pemantauan banjir di Jalan Trans Kalimantan, pihaknya juga mendirikan tenda pengungsi, membantu evakuasi warga dan perabotan dan membatu penyeberangan masyarakat.



Pos terkait