Lanjut Sayuti, saat ini sudah 21 persen atau 41 ribu lebih tervaksin dari total target 70 persen, artinya percepatan vaksinasi berjalan cepat. Hanya saja terkadang terkendala ketersediaan vaksin.
“Bisa saja cepat memvaksin masyarakat, tetapi sepanjang vaksin itu tersedia. Ingat kita perlu ketahui bahwa vaksin itu bukan produksi Indonesia, tetapi luar negeri. Bahkan seluruh dunia berebut. Lalu, daerah juga tidak diperkenalkan beli. Kalau pun dibolehkan, bingung juga membelinya dimana. Makanya kita sabar menunggu distribusi pusat,” imbuhnya.
Kata Sayuti, saat ini percepatan vaksinasi adalah memiliki satu tujuan dengan membentuk kekebalan massal atau kelompok, bukan kekebalan individu. Artinya pihaknya tidak pusing jika ada warga terpapar walaupun sudah tervaksin, sebab masih banyak warga belum tervaksin.
”Penting bagi kami adalah kekebalan kelompok yang dibentuk. Kalau masih ada warga terpapar, kami tidak pusing. Makanya kita terus genjot 70 persen tervaksin. Pokoknya kalau masih 10-20 persen sudah tervaksin, itu belum pengaruh harus 70 persen,” sebutnya.
Tutur Sayuti, dirinya meyakini target 70 persen bisa tuntas dalam waktu dua bulan ini, asalkan vaksin tersedia.
“Saya yakin dan sangat yakin, pokoknya asal ada vaksin bisa cepat. Kemampuan petugas melakukan vaksin itu 50 ribu perhari. Dua bulan tuntas, asal vaksin ada.” Tegasnya.
Tambah Sayuti, memastikan bahwa seluruh masyarakat Kalteng akan divaksin.Namun harus bersabar. Sembari itu harus menerapkan protokol kesehatan secara optimal.
“Pokoknya prokes paling utama. Biar juga menekan angka kematian yang cukup tinggi.Sebab pasien di UGD terlalu banyak. Pokoknya prokes,prokes dan prokes.” pungkas Sayuti menyakinkan. (daq/fm)