Transformasi Kota Sampit: Fasilitas Sebagai Pajangan

imelda
Imelda, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang

Selain itu, masyarakat sering diabaikan dalam proses perencanaan dan pengembangan kota. Seringkali, masyarakat lokal yang seharusnya menjadi pengguna utama fasilitas ini tidak terlibat dalam proses perencanaan. Akibatnya, fasilitas yang dibangun tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan harapan warga.

Sangat penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pembangunan untuk memastikan bahwa fasilitas yang dibangun benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan digunakan secara optimal.

Bacaan Lainnya

Transformasi Kota Sampit dengan pembangunan berbagai fasilitas umum tentu patut diapresiasi. Namun, keberhasilan sebuah kota tidak hanya dilihat dari megahnya bangunan atau indahnya taman kota, tetapi dari seberapa bermanfaatnya fasilitas-fasilitas tersebut bagi masyarakat.

Pemerintah kota perlu lebih fokus pada peningkatan kualitas dan utilitas fasilitas yang dibangun, memastikan bahwa setiap proyek pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan warga, bukan sekadar menjadi pajangan yang indah dipandang mata.

Baca Juga :  Sampit Expo 2024: Peluang UMKM untuk Promosi Produk Unggulan

Diperlukan pendekatan perencanaan kota yang lebih menyeluruh dan partisipatif, yang mengutamakan fungsi dan keberlanjutan fasilitas dan melibatkan masyarakat dalam setiap fase pembangunan. Hanya dengan cara ini, transformasi Kota Sampit akan membawa manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi seluruh penduduknya.

Kota yang maju adalah kota yang memiliki fasilitas yang tidak hanya tampak indah, tetapi juga berfungsi dengan baik dan membantu orang sebanyak mungkin. Semua infrastruktur megah yang dibangun hanya akan menjadi pajangan kosong yang tidak membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat jika tidak ada pendekatan yang tepat. (***)



Pos terkait