Transformasi Kota Sampit: Fasilitas Sebagai Pajangan

imelda
Imelda, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh: Imelda, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang

Kota Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur di Kalimantan Tengah, telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa dekade terakhir.

Bacaan Lainnya

Kota ini, yang merupakan pusat perdagangan dan ekonomi, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup penduduknya dengan membangun infrastruktur dan fasilitas umum.

Namun, ada satu masalah yang mencuat: fasilitas yang dibangun seringkali lebih terlihat seperti pajangan daripada memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kota Sampit telah menyaksikan pembangunan berbagai fasilitas umum yang megah dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa contohnya adalah taman kota yang indah, gedung pertemuan yang modern, dan jalan-jalan utama yang diperlebar dan dipercantik. Meskipun demikian, masalah utama yang muncul adalah bahwa banyak dari fasilitas ini lebih menekankan fitur visual daripada kinerja teknis.

Sebagai contoh, taman kota biasanya tidak memiliki area bermain yang aman dan nyaman untuk anak-anak karena patung-patung dan lampu hias yang mengesankan. Akibatnya, taman itu lebih seperti tempat yang bagus untuk dipandang daripada tempat yang digunakan secara aktif oleh masyarakat.

Baca Juga :  Mengatasi Ancaman Narkoba di Kota Sampit: Kolaborasi dan Solusi Berkelanjutan

Selain itu, gedung pertemuan yang besar dan kontemporer menghadapi masalah serupa. Meskipun gedung ini dilengkapi dengan semua fasilitas, banyak di antaranya jarang digunakan. Penyebab utamanya adalah biaya sewa yang tinggi dan kurangnya kegiatan yang dapat diakomodasi.

Meskipun demikian, gedung-gedung ini seharusnya digunakan untuk berbagai kegiatan komunitas, pelatihan, dan acara sosial yang dapat meningkatkan interaksi sosial dan kohesi warga.

Pelabuhan dan Bandara yang Kurang Terintegrasi

Dua infrastruktur penting yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal adalah Pelabuhan Sampit dan Bandara H. Asan. Sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Kalimantan Tengah, Sampit memudahkan perdagangan komoditas seperti kelapa sawit, kayu, dan barang-barang kebutuhan lainnya.

Selain itu, ada Bandara H. Asan yang menghubungkan kota ini dengan berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, arus barang dan penumpang seringkali tidak seefisien yang diharapkan karena kurangnya integrasi dan sinergi antara kedua fasilitas ini.



Pos terkait