Vaksinasi Dosis Kedua Banyak Tertunda, Ini Penyebabnya

vaksin
IMUN: Vaksinasi dosis dua di aula Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, belum lama ini. (SULISTYO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Distribusi vaksin secara nasional mengalami keterlambatan, tidak terkecuali di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Akibatnya, pemberian vaksin dosis kedua mengalami penundaan dalam jangka waktu yang belum dapat ditentukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat Akhmad Rois mengakui penundaan jadwal vaksinasi dosis kedua bukan karena unsur kesengajaan, tetapi lantaran kekurangan pasokan vaksin. Kondisi ini terjadi tidak hanya di Kobar, tapi seluruh daerah di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah meminta seluruh faskes layanan vaksinasi untuk selalu menginfokan jadwal penundaan kalau memang belum ada vaksinnya,” tegasnya, Jumat (30/7).

Menurut Akhmad Rois, secara medis dan klinis penundaan tersebut tidak ada masalah jika tidak melampau interval waktu dari dosis pertama.

Ia juga menyebut, ketika jumlah vaksin yang dialokasikan tidak sama dengan dosis pertama, hal itu tidak menjadi persoalan. Sasaran vaksin akan mendapatkan jatah dosis kedua sesuai dengan penjadwalan faskes.

“Nanti faskes akan sampaikan bahwa penerima vaksin dosis kedua dengan jumlah sekian dan jadwalnya tanggal sekian. Kita cicil sehingga jumlahnya akan terus mengalir hingga semua sasaran sudah divaksin,” terang Akhmad Rois.

Baca Juga :  PTM Digelar, Desak Pemerintah Gancarkan Vaksinasi Kalangan Pelajar

Seperti sasaran penerima vaksin dosis kedua yang dilakukan kemarin, juga dilaksanakan dengan jumlah sedikit, karena ketersediaan vaksin hanya 80 vial. Jumlah itu dibagi rata di sejumlah tempat vaksinasi, yakni  di Kumai Hilir sebanyak 20 vial, Mendawai 20 vial, Kelurahan Baru 20 vial, Kecamatan Kotawaringin Lama sebanyak 20 vial.

Ia menegaskan, jumlah tersebut merupakan droping vaksin terakhir untuk pekan inggu ini. Kotawaringin Barat mendapat distribusi vaksin setiap pekan, yang jumlah vaksinnya ditentukan pusat dan provinsi.

“Kita terima setiap minggunya, cuma jumlahnya sesuai dengan ketersediaan di pusat dan provinsi, tapi karena sudah begitu banyak yang tertunda, maka dosis ke dua tetap menjadi prioritas,” imbuhnya.

Meski penerima vaksin mengalami keterlambatan jadwal pada dosis kedua, namun secara medis tidak berdampak bagi kesehatan. Tubuh manusia memiliki memori imun yang baik, bahkan hingga batas waktu yang sangat panjang sekalipun memori imun akan mengingat dosis satu.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *