Warga Bantah Klaim Perusahaan yang Mengaku Telah Ada Sosialisasi

Pembangunan Pelabuhan Batu Bara Dekat Permukiman, Warga Terdampak Langsung

pelabuhan batubara
BERPOLEMIK: Situasi di lokasi pembangunan pelabuhan batu bara di kawasan Desa Luwuk Bunter yang diprotes warga sekitar.

Warga lainnya, Rose, mengatakan, rumahnya yang berjarak puluhan meter dari lokasi pembangunan tidak pernah didatangi perwakilan perusahaan maupun pihak lainnya terkait pekerjaan yang berlangsung siang malam tersebut.

Aktivitas proyek itu dinilai mengganggu, karena suara alat berat dan ratusan truk pengangkut batu bara yang hilir mudik dan menimbulkan kebisingan.

Bacaan Lainnya

Hal serupa disampaikan Fina, warga sekitar lainnya. Pihaknya turut merasakan dampak pembangunan tersebut. Dia mengaku kaget, saat hujan, tiba-tiba air penampungan hujan berubah hitam.

Dia menduga hal itu imbas debu batu bara yang dibawa perusahaan. ”Hitam semua air dari atap rumah kami. Saya tidak tahu juga, apakah itu efek dari debu batu bara itu?” katanya.

Humas PT Seal Yanto Saputra sebelumnya menegaskan, pihaknya telah mengikuti aturan dan ketentuan. Tudingan tidak adanya sosialisasi kepada pemerintah daerah hingga masyarakat dinilai tidak benar.

Baca Juga :  Hino Serahkan Bus RM 280 ABS ke PO Yessoe Travel

”Kami ini investasi besar. Tidak mau sembarangan yang ke depannya bisa merugikan kami. Untuk urusan sosialisasi sudah kami lakukan. Kami sudah ke pemerintah daerah, menemui Pak Bupati, Dinas Perhubungan, dan dinas terkait lainnya melakukan audiensi sebelum kami operasional. Termasuk ke pemerintah desa dan masyarakat juga sudah sosialisasi,” tegas Yanto, Kamis (2/5/2024).

Lebih lanjut Yanto mengatakan, pihaknya juga telah bersepakat dengan warga setempat untuk melakukan ritual adat. Kepanitiaan terkait kegiatan itu telah dibentuk dengan melibatkan masyarakat.

”Ritual adat menyanggar memang mau kami laksanakan dan panitia sudah terbentuk. Namun, saat ini tertunda karena masalah dana. Kegiatan itu tetap kami laksanakan,” tegasnya.

Menurut Yanto, kehadiran perusahaan saat ini juga membantu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Banyak karyawan di perusahaan itu merupakan warga Desa Luwuk Bunter.

”Kecuali yang teknis, karena tidak ada dari warga setempat. Itu dari luar. Selebihnya masyarakat lokal,” katanya.

Yanto mengaku keberatan dengan berbagai isu yang selama ini menurutnya disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab.



Pos terkait