“Kita sudah ada peringatan BMKG untuk siaga, mengingat saat ini kita tengah memasuki cuaca ekstrem. Untuk itu warga bantaran sungai kami minta waspada terhadap banjir kiriman. Selain itu juga bisa melihat tanda-tanda alam meningkatnya debit sungai, contohnya seperti banyaknya arus sungai yang membawa sampah, itu hanya salah satu contoh tanda alam,” urai Emi.
Selain wilayah Kota Cantik di Kelilingi sungai besar, sejumlah daerah tetangga seperti Kabupaten Pulang Pisau juga telah terjadi banjir. Sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan untuk wilayah Kota Cantik. Pihaknya juga akan meng-update setiap perkembangan terkait potensi banjir agar bisa mengkatkan kewaspadan bagi masyarakat. Terutama wilayah langganan banjir dan warga pinggiran Sungai.
“Jika dari pemantauan ditemukan potensi banjir maka setiap perkembangan akan kami informasikan kepada masyarakat baik secara langsung maupun media sosial pemerintah, agar nantinya warga dapat melakukan antisipasi sejak dini,” pungkas Emi.
Ia menambahkan, upaya antisipasi banjir saat musim hujan, pihaknya fokus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di bantaran sungai. Serta masyarakat wilayah rawan banjir untuk menjaga saluran drainase dari sumbatan akibat sampah. (agf/gus)