Bahu Jalan Tergerus Air Hujan, Aspal Sungai Rangit Jaya Rawan Rusak

jalan rusak kobar
TINJAU JALAN: Anggota DPRD Tuslam Amirudin saat meninjau aspal di jalan menuju Desa Sungai Rangit Jaya, pada Kamis (11/1/2024)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pengaspalan jalan di Desa Sungai Rangit Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, yang baru saja rampung rawan rusak karena bahu jalan tergerus air akibat curah hujan tinggi. Hal itu terpantau saat anggota DPRD Kobar Tuslam Amirudin melakukan monitoring ke Desa Sungai Rangit Jaya, Kamis (11/1/2024).

“Hujan deras beberapa waktu lalu membuat kondisi jalan yang baru diaspal tersebut perlu mendapat penanganan segera. Laterit sisi jalan tergerus, sehingga aspalnya menggantung, atau berongga. Kalau dibiarkan, ini bisa ambrol dan jalan rusak. Saya injak saja rapuh, apalagi kalau ada mobil yang melintas,” kata Tuslam.

Bacaan Lainnya

Dari hasil evaluasi, perlu dilakukan pembangunan bahu jalan. Jadi, perlu dilakukan penambahan laterit agar aspal yang baru selesai dibangun di tahun 2023 tidak rusak.

Menurut Tuslam, pengaspalan jalan di Desa Sungai Rangit Jaya tersebut menggunakan anggaran dana bagi hasil (DBH) sawit yang diterima Pemkab Kobar pada 2023.

Baca Juga :  Jalan Kecamatan Batangkawa Kabupaten Lamandau Rusak Parah 

“Dana bagi hasil sawit ini, Kobar mendapat dana sebesar Rp 28 miliar, salah satunya untuk membangun jalan di Sungai Rangit Jaya,” ungkapnya.

Dia menyarankan adanya pembangunan bahu jalan, kemudian aspal harus disiramkan sampai ke pinggir, serta menggunakan tanah laterit atau timbunan yang berkualitas.

“Aspalnya hanya di atas, tidak disiram sampai ke sisi. Kita tidak tahu juga apakah kualitas lateritnya kurang baik. Mengingat jalan tersebut juga digunakan lalu lintas kendaraan,” bebernya.

Ada kesepakatan antara pemerintah desa dengan perusahaan bahwa awalnya laterit tanggung jawab perusahaan, sedangkan finishing pengaspalan dilakukan pemerintah. Ternyata justru pemerintah  yang menggarap semua.

Dengan adanya pembagian tanggung jawab itu, maka pengaspalan jalan bisa lebih panjang. “Seharusnya ada koordinasi apalagi jalan itu lebih sering digunakan oleh perusahaan PT. Surya Sawit Sejati (SSS). Jangan sampai justru malah dibebankan semua ke pemerintahan sementara perusahaan juga memiliki kepentingan,” ungkap Tuslam.

Menurut Tuslam, akan ada pengerjaan laterit oleh perusahaan untuk di bahu jalannya, tapi akhirnya tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. (sam/yit)



Pos terkait