Bahu Membahu untuk Palestina

Dukungan Diplomatis hingga Pengiriman Bantuan Wujud Solidaritas Indonesia

palestina
Kadiv Humas Polri Irjen Sandhi Nugroho. (Instagram.com/divisihumaspolri)

Rizaludin mengatakan saat ini ada sekitar 300 mahasiswa beasiswa Baznas di Mesir. Mereka bisa diperbantukan untuk penyiapan pembelian bantuan tersebut. Mulai dari pembelian hingga pengemasananya. Sedangkan untuk gudang penyimpanan, Baznas berkoordinasi dengan KBRI di Kairo.

Pada intinya bantuan pemerintah Indonesia untuk warga Palestina tidak berhenti pada pengiriman perdana yang dilepas Presiden Joko Widodo pada Sabtu (4/11) lalu. Pada saat itu ada sekitar 52 ton bantuan yang dikirim ke Palestina lewat Mesir. Pengiriman menggunakan tiga pesawat milik TNI-AU.

Di sisi lain, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo menyampaikan bahwa rencana pengiriman kapal rumah sakit untuk membantu korban perang di Gaza masih perlu dikoordinasikan. ”Tentunya kami koordinasikan dulu ke sana apakah memungkinkan untuk itu. Karena tidak sembarangan,” kata dia saat diwawancarai oleh awak media, kemarin.

Yudo menyebut, situasi perang di Palestina harus menjadi pertimbangan. Sebab ada risiko dan bahaya. Karena itu, perlu koordinasi yang tepat dan akurat sebelum kapal rumah sakit dikirim dari Indonesia. ”Jangan sampai membahayakan alutsista kita,” imbuhnya. Dia pun mencontohkan proses pengiriman bantuan yang sudah dilakukan. Semua dikoordinasikan dengan hati-hati.

Baca Juga :  Viral Surat Keluhan dan Tantangan Keluarga Madura Akibat Perilaku Etnis Papua di Yogyakarta

Meski begitu, Yudo menegaskan bahwa seluruh kapal rumah sakit milik TNI AL dalam keadaan siap untuk dioperasikan. Termasuk jika harus dikirim untuk membantu korban perang di Gaza. ”Pasti siap karena itu kapal baru. Saya yakin kalau ABK atau tenaga medis pun saya yakin siap.  tapi untuk di sana nya itu yg perlu kita koordinasikan secara tepat,” imbuhnya. (wan/lyn/syn/jpg)



Pos terkait