PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Banjir kiriman dari hulu Sungai Arut dan Sungai Lamandau mengancam lima kelurahan di Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Lima kelurahan yang berada di tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut tersebut yaitu, Kelurahan Baru, Kelurahan Raja, Kelurahan Raja Seberang, Kelurahan Mendawai dan Mendawai Seberang.
Pantauan di lima kelurahan tersebut, saat ini Tinggi Muka Air (TMA) sudah mencapai 2 meter dari permukaan tanah, sejumlah rumah dengan pondasi rendah diinformasikan sudah mulai dimasuki air.
Seperti tahun lalu, apabila debit air di hulu sungai Arut meningkat maka dalam hitungan hari air akan dilimpahkan ke hilir Sungai Arut yang notabene berada di wilayah perkotaan.
Warga di lima kelurahan tersebut saat ini sudah bersiap-siap membangun panggung di dalam rumah mereka, karena sejak pagi ketinggian air terus mengalami peningkatan.
“Satu jengkal lagi air sudah masuk ke rumah, kalau di dapur sejak kemarin sudah tergenang, melihat kondisi air sejak pagi terus naik tidak ada pilihan bersiap merogoh kocek membeli papan dan kasau untuk panggung,” kata warga RT 02, Raja Seberang, Aril, Minggu (3/7).
Sementara itu, luapan Sungai Arut hampir menggenangi Jalan Ahmad Shaleh ruas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama, tepatnya di kilometer 3 Kelurahan Raja Seberang, sementara di KM 40 sebelum jembatan pile slab Sugianto Sabran masih terputus.
Pengendara roda dua tidak ada pilihan untuk melewati banjir, yaitu dengan menggunakan jasa tukang getek atau naik ke rakit bambu yang dibikin oleh warga setempat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi Sialagan menyampaikan saat ini TRC BPBD bersama Polsek Aruta, Koramil Aruta dan pemerintah kecamatan setempat sedang menyiapkan posko pengungsian yang ditempatkan di kantor Kelurahan Pangkut.
Dijelaskannya debet air saat ini sudah menggenangi jalan maupun sebagian pemukiman, untuk kedalaman air berkisar kurang lebih sampai 60 cm, yang diakibatkan meluapnya sungai arut yang sudah tidak mau menampung debet air dari hulu.