Beberapa Desa di Mentaya Hilir Selatan Kebanjiran 

banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur melakukan kajian terhadap banjir yang melanda tujuh kelurahan/desa di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan

Jalan Menuju ke SMKN 1 Mentaya Hilir Selatan tergenang 10-20 cm sepanjang 250 meter berupa jalan timbunan tanah selebar 5 meter dan ditemukan drainase dangkal.

“Penyebab banjir tidak hanya disebabkan karena tingginya curah hujan tetapi juga ditemukan beberapa drainase dan anak sungai yang terjadi pendangkalan sehingga menyumbat aliran air tak lancar,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan memiliki empat anak sungai yang bermuara ke Sungai Sapihan Besar, yaitu Sungai Sapihan Kecil – Kelurahan Basirih Hilir selebar sungai 6 meter, terjadi pendangkalan dan di muara sungai banyak rumah penduduk.

Sungai Simpang Bajarau, Kelurahan Basirih Hilir memiliki lebar 4 meter, Sungai Bakung – perbatasan Kelurahan Basirih Hilir dan Kelurahan Samuda Kota selebar 6 meter juga mengalami pendangkalan dan terakhir dinormalisasi 2 tahun lalu.

Sungai Handil Sohor memiliki lebar bervariasi 8 meter– 10 meter dengan kedalaman 2 meter terpantau bersih karena baru dinormalisasi setahun yang lalu.

Baca Juga :  PARAH!!! Persoalan Hutan Terlalu Disepelekan

Sungai Samuda Kecil dengan lebar 8 meter, di bagian hulu sungai sudah pernah dinormalisasi, sementara di bagian muara tidak normalisasi. Pada bagian muara banyak pohon rumbia sepanjang 2,5 km. Namun, mulai hulu sungai sampai pinggir jalan terpelihara, karena menjadi jalur distribusi hasil pertanian dan kebun kelapa sawit.

Sungai Uwan memiliki lebar 8 meter, Sungai Samuda Besar lebar 8 meter dengan kedalaman 1 meter, Sungai Sebamban lebar 8 meter dengan kedalaman rata-rata 2 meter ditemukan arus air tidak lancar karena banyak tumbuhan air (kumpai) yang bermuara di Sungai Mentaya dan Sungai Ijum Raya lebar 8 meter kedalaman 2 meter, sepanjang bantaran sungai terdapat banyak bangunan yang menghambat aliran air.

“Warga mengalami kerugian karena sebagian harta benda terendam banjir dan aktivitas warga cukup terganggu,” katanya.

Sebagai langkah cepat, pemerintah kecamatan hingga kelurahan desa mengimbau kepada masyarakat yang terdampak untuk lebih waspada mengamankan barang dan hewan ke tempat lebih tinggi yang aman dari bahaya banjir.



Pos terkait