Belum Ada Setahun, Warga Jalan Sukabangsa Sudah Tiga Kali Mengungsi

Permukimannya Jadi Langganan Banjir di Sampit

ceria langganan banjir
CERIA: Anak-anak di Jalan Sukabangsa Kecamatan Baamang tampak bermain bola di halaman yang berhari-hari sempat terendam banjir, Sabtu (20/4/2024). (YUNI/RADAR SAMPIT)

“Asalkan enggak hujan deras, enggak banjir. Tapi kalau hujan lagi bisa-bisa banjir lagi. Mudah-mudahan saja tidak,” harapnya.

Tahun ini, Fahrul sudah tiga kali mengungsi ke rumah orang tuanya lantaran banjir yang merendam seluruh bagian rumahnya. Banjir pertama pada pertengahan Januari, kedua awal Maret, dan ketiga April ini.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, debit air yang terjadi kali ini lebih tinggi bandingkan banjir yang terjadi sebelumnya.

Dirinya pun pasrah sebagian perabotan seperti furniture kayu mengalami masalah akibat lama terendam banjir, karena tidak dapat menyelamatkan begitu banyak barang dan perabotannya ke tempat aman

“Sudah berusaha memindahkan barang sebisanya, bagian bawah bufet, kulkas, lemari juga sebelumnya sudah ditinggikan buat antisipasi, ternyata banjir yang sekarang lebih tinggi. Kalau rusak ya sudah mau diapakan, karena ada sebagian barang yang mudah menyerap air, bahannya mudah lapuk jika terendam banjir, apalagi sekarang hampir setiap bulan banjirnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jalan Rusak Belum Bisa Diaspal

Dengan kondisi ini, dirinya mengaku berniat membongkar habis tempat tinggalnya, sebab menurutnya tidak mungkin rehab rumah hanya dilakukan dengan meninggikan lantainya saja tanpa meninggikan plafon rumah.

“Enggak cuma ditinggikan, tapi bongkar semua. Dan itu perlu biaya tidak sedikit. Mudah-mudahan saja ada rezekinya untuk bisa rehab rumah total, amin,” harapnya.

Di sisi lain Fahrul berharap ada solusi dari pemerintah daerah agar wilayah tempat tinggalnya tidak lagi terendam banjir.

Anak sungai yang ada di lokasi tersebut perlu dikeruk lantaran sudah mengalami pendangkalan.

“Aliran sungai di sini sepertinya sudah dangkal karena lama tidak dikeruk. Tumbuhan liar dan sampah juga berpotensi menyebabkan banjir dan menghambat arus air yang normal,” tutupnya. (yn/yit) 

 



Pos terkait