Seperti diketahui bahwa sejumlah daerah terkena dampak getaran gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang terjadi di Laut Jawa sekitar 114 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono merinci daerah yang terdampak getaran yakni Pulau Bawean dengan intensitas skala MMI V-VI. Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang terpelanting, dan terjadi kerusakan ringan.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Daerah Terdampak Gempa
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan),
Daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kab. Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah),
Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)
Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Berdasarkan laporan dari masyarakat gempabumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. (*/jpc/sla)