Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, turut mengapresiasi langkah kolaboratif ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap transformasi UMKM berbasis digital.
“Digitalisasi adalah kunci masa depan UMKM. Platform seperti Grab menjadi jembatan antara pengusaha UMKM dengan pasar yang lebih luas. Dalam kondisi sulit, yang dibutuhkan masyarakat bukan sekadar bantuan, tapi peluang. Dan hari ini, Grab hadir memberi peluang itu,” ujar Maman.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menambahkan bahwa Grab hadir sebagai bantalan sosial di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
“Tujuan utama dari acara ini adalah memberikan akses yang inklusif bagi siapa pun yang ingin berusaha. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, Grab hadir sebagai bantalan sosial.
Lebih dari 50% Mitra Pengemudi Grab sebelumnya adalah korban PHK. Sekarang mereka punya penghasilan, akses pelatihan, dan bahkan sebagian besar penghasilannya meningkat lebih dari dua kali lipat. Ini bukan sekadar rekrutmen, tapi momentum pembukaan harapan agar Indonesia terus melaju,” jelas Neneng.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Pangkalan Bun, Nursalam Halim, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik langkah nasional ini dan siap mengadopsi semangat kolaborasi serupa di daerah.
“Apa yang dilakukan Grab dan Kementerian UMKM bersama BPJS Ketenagakerjaan di tingkat nasional adalah contoh konkret perlindungan pekerja informal berbasis teknologi. Di Pangkalan Bun, kami siap mendorong sinergi serupa dengan pelaku UMKM, ojek online lokal, dan platform digital lainnya agar semakin banyak pekerja yang terlindungi dari risiko kerja. Inilah bentuk kehadiran negara untuk semua lapisan masyarakat,” ujar Salam.
Dengan kolaborasi yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan BPJS Ketenagakerjaan, program ini diharapkan mampu mendorong transformasi ketenagakerjaan yang lebih inklusif, adil, dan adaptif terhadap tantangan zaman. (*)