BRIN Digitalisasi Manuskrip Bersejarah Kesultanan Kutaringin

kesultanan
BERSEJARAH: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur dan Dreamsea Asia Tenggara mulai mendigitalisasi manuskrip metadata naskah bersejarah dari Kesultanan Kutaringin (Kotawaringin) yang ada di Istana Mangkubumi di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng. (Antara)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur dan Dreamsea Asia Tenggara mulai mendigitalisasi manuskrip metadata naskah bersejarah dari Kesultanan Kutaringin (Kotawaringin) yang ada di Istana Mangkubumi di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng.

“Digitalisasi manuskrip metadata ini bertujuan untuk melestarikan dan menyelamatkan naskah-naskah sejarah yang ada di Istana Mangkubumi dari kerusakan atau kepunahan. Kami pun sudah melaksanakan kegiatan ini di Kabupaten Kotawaringin Barat sejak tahun lalu,” kata Kepala BPCB Kalimantan Timur Muslimin A R Effendy, Rabu (9/11).

Muslimin juga mengungkapkan bahwa tim telah mensurvei beberapa lokasi di Kabupaten Kotawaringin Barat, seperti Istana Kuning, Masjid Kyai Gede Kecamatan Kotawaringin Lama dan Istana Mangkubumi.

“Setelah kita lakukan survei, kami melihat di Istana Mangkubumi ini banyak sekali menyimpan manuskrip sejarah Kesultanan Kotawaringin, seperti manuskrip Alquran, piagam penghargaan dari Belanda, dan manuskrip lainnya,” ujarnya.

Menurutnya manuskrip yang tersimpan di Istana Mangkubumi ini sangat tertata secara administrasi. Dari sana bisa dilihat bagaimana kemajuan dan perkembangan Kesultanan Kotawaringin di masa itu.

Baca Juga :  Minamas Plantation Serahkan Paket Sembako untuk Warga

“Saya lihat administrasi pembukuan manuskrip di sini tertata rapi dan sangat banyak dibanding dengan manuskrip yang ada di Kesultanan Kutai,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Husnul Fahimah Ilyas dari Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan BRIN mengatakan program ini sebagai akademik expert pada Dreamsea.

“Dreamsea ingin dengan adanya digitalisasi manuskrip metadata naskah ini bisa lebih mengenalkan Kesultanan Kotawaringin lebih luas lagi,” ujarnya.

Dreamsea merupakan program yang dijalankan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Program dari Dreamsea untuk melestarikan manuskrip yang ada di Asia Tenggara.

“Dreamsea bertujuan untuk mengungkapkan kekayaan budaya yang sangat besar kepada dunia. Dan pada kesempatan ini kami bekerjasama dengan BPCB Kalimantan Timur untuk mengungkap dan mendigitalisasi manuskrip koleksi Istana Mangkubumi di Kabupaten Kotawaringin Barat,” katanya.



Pos terkait