Bupati dengan latar belakang birokrat ini punya alasan sendiri menggeliatkan gotong royong dalam merayakan Kemerdekaan Indonesia. Dalam pantauannya, masih ada kawasan perumahan yang belum “berhias”. Sedikit miris. Warga setempat mengaku kesulitan pendanaan untuk membeli bendera dan umbul-umbul.
Masih menurut Bupati. Ada juga, kawasan perumahan yang sudah memiliki umbul-umbul dan bendera, tapi belum juga terpasang. Penyebabnya, gerakan kebersamaan masyarakat setempat yang ternyata masih rendah.
Lewat gerakan pembagian satu juta bendera yang dilaksanakan pekan tadi, bupati menginginkan tidak ada alasan lagi bagi Ketua RT untuk tidak menghias kawasan permukimannnya. Lurah hingga Camat harus bisa berkomunikasi dengan ketua RT agar seluruh kampung “berhias”.
Tidak ada lagi masyarakat yang tidak memasang bendera di depan rumahnya. Tidak ada lagi perkampungan yang masih sepi dari pernak-pernik kemerdekaan. Semuanya harus semarak. Jika para pejuang dulu berjuang dengan mengangkat senjata dan mempertaruhkan nyawanya, maka sekarang kita cukup dengan mencintai NKRI dengan menjaganya agar tidak terpecah belah. Menerapkan semangat gotong royong bisa dimulai dari lingkungan terkecil, keluarga dan tempat tinggal. (***)