”Dalam seminggu ke depan perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kotim yang lebih dominan terjadi pada sore hingga malam,” kata Musuhanaya, Kepala BMKG Kotim, Jumat (3/9).
Berdasarkan prakiraan cuaca, Kotim masih memasuki musim pancaroba atau musim peraliharan dari kemarau ke hujan. ”Agustus itu seharusnya puncaknya kemarau, namun cuaca sulit diprediksi. Tidak menutup kemungkinan pola cuaca mengalami perubahan. Jadi, meskipun hujan cukup intens selama dua pekan terakhir, tetapi ini belum masuk musim hujan. Awal musim hujan di Kotim diprediksi mulai dasarian II September sampai Oktober dasarian I,” katanya.
Musuhanaya mengingatkan masyarakat Kotim mewaspadai bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi perubahan kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya.
Seperti misalkan, peningkatan curah hujan, perubahan suhu ekstrem, cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang serta petir atau guntur.
”Jadi, masyarakat tetap harus waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang terjadi akibat peningkatan curah hujan dan hujan deras yang mengakibatkan potensi banjir,” katanya. (tyo/hgn/yit)