“Terima kasih atas usaha dan jerih payah seluruh tim serta seluruh pihak yang terkait untuk menyambung sistem ULD Kuala Jelai menjadi grid. Langkah ini memiliki dampak yang sangat positif baik bagi masyarakat, lingkungan bahkan perusahaan,” papar Joharifin.
Bagi masyarakat, sistem grid akan menjamin keberlangsungan listrik yang mengalir secara kontinyu siang dan malam. Sedangkan pada aspek lingkungan, akan mengurangi polusi udara akibat pembakaran bahan bakar minyak mesin diesel serta meniadakan bunyi yang sangat mengganggu pendengaran, lanjut Joharifin.
Program dedieselisasi ini juga mendukung program dekarbonisasi pemerintah untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat gas karbon sehingga tujuan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 bisa tercapai.
“Dengan sistem grid, perusahaan juga akan terbantu oleh dediselisasi ini. Kita akan mengurangi konsumsi BBM yang rata-rata perbulan senilai Rp 966,58 juta perbulan. Maka kita membantu penghematan perusahaan sebesar Rp 11,6 milyar pertahun,” ujar Joharifin.
Dengan tersambungnya jaringan listrik Kelurahan Kuala Jelai ke sistem grid, diharapkan akan memberikan dampak positif yang lebih baik lagi untuk masyarakat, menggaet para investor agar berinvestasi di daerah yang memiliki objek wisata yang sangat potensial seperti Pantai Anugrah yang langsung mengarah ke Laut Jawa.
“Semoga tersambungnya Kuala Jelai ke sistem grid menjadi awal baru berkembangnya daerah ini sehingga semakin memikat investor dan semakin dikenal seantero Nusantara. “ pungkas Joharifin. (*/sla)