“Kita sudah siapkan tahapan, sekarang di luar sekolah penggerak , sebab sekolah penggerak memang didampingi, stimulus dari pusat dan bos, pendampingan selama 3 tahun, didukung pemerintah daerah. Agar lebih banyak maka kita dorong terus, dan kepala sekolah harus bisa semangat dan ada terobosan agar bisa jadi sekolah penggerak,” paparnya.
Jayani menambahkan, bagi di luar sekolah penggerak, melalui IKM implementasi kurikulum merdeka, bagi sekolah yang belum, maka dinas Pendidikan memandang mereka harus menyiapkan diri dan selalu dilibatkan.
“Contohnya disdik mendorong sekolah-sekolah dengan memanfaatkan konsep belajar mandiri atau IKM, ada wadah atau forum merdeka mengajar. Di forum itu ada informasi atau data yang dibutuhkan guru dalam menerapkan kurikulum merdeka, dari materi tentang kurikulum, contoh mengajar dengan paradigma baru, perangkat pembelajaran,” urainya.
Dengan langkah itu tambah Jayani, diharapkannya peserta didik untuk tetap bersemangat belajar dan berdoa agar masa-masa sulit ini segera usai. Sedangkan tenaga pendidik, diharapkan tetap bersemangat dalam melakukan proses belajar mengajar. Sebab, kehadiran guru sangat penting terutama dalam kondisi saat ini.
”Tahun ini, pendidikan menjadi salah satu fokus utama bagi pemerintah kota. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, maka itu peserta didik harus tetap semangat. Hal itu bisa memberikan suntikan motivasi dan semangat bagi guru-guru agar tetap menjaga kualitas pendidikan, dan mencetak SDM yang berkualitas di Kota Palangka Raya,” pungkas Jayani S.pd. M.Si(daq/gus)