Dilansir BBC, seorang saksi mata melihat seorang pria dengan senapan di atap di dekatnya sebelum tembakan terdengar.
Sebelum penembakan terjadi, para saksi mengatakan mereka berusaha mati-matian untuk memperingatkan polisi bahwa seorang sniper yang membawa senapan sedang merangkak di atap.
’’Anda dapat dengan jelas melihatnya membawa senapan. Kami menunjuk ke arahnya. Polisi sedang berlarian di lapangan. Kami seperti ‘Hei kawan, orang di atap dengan senapan itu’. Dan polisi bertanya ‘Hah?’. Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi,’’ ujar seorang saksi pria kepada BBC News menceritakan kronologi penembakan itu.
Saksi mata lainnya yang berada di sekitar lokasi kampanye mengatakan bahwa dia dan teman-temannya melihat seorang pria berpakaian kamuflase coklat naik ke atap sebuah gedung dengan membawa senapan dan memperingatkan polisi tentang hal itu.
’’Secret Service sedang melihat kami dari atas gudang, saya menunjuk ke atap itu – dan tahu-tahu, (sekitar) lima tembakan terdengar,’’ kata saksi tersebut, menggambarkan betapa cepatnya insiden itu.
Dia menambahkan bahwa setelah pria itu menembak Trump, ’’Secret Service meledakkan kepalanya (pelaku),’’ imbuhnya.
Simpati Berdatangan untuk Trump
Putri tertua Trump, Ivanka, berterima kasih kepada masyarakat atas dukungan yang diberikan kepada ayahnya. ’’Atas cinta dan doa Anda untuk ayah saya dan para korban kekerasan tidak masuk akal lainnya di Butler, Pennsylvania.
Berterima kasih kepada Dinas Rahasia dan semua penegak hukum laiannya atas tindakan cepat dan tegasnya saat ini. Saya terus berdoa untuk negara kita. Aku mencintaimu Ayah, hari ini dan selalu,’’ ujar Ivanka melalui X.
Satu-satunya rival Trump dalam pilpres, Joe Biden, turut mengecam aksi itu. ’’Saya bersyukur mendengar dia (Donald Trump) aman dan baik-baik saja. Saya berdoa untuk dia dan keluarganya dan untuk semua orang yang hadir pada pertemuan massa tersebut, sambil menunggu informasi lebih lanjut,’’ ujar Biden dalam pernyataannya.
’’Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya. Tidak ada tempat untuk kekerasan seperti ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya,’’ imbuh Biden.