DPKP Perkuat Gerakan Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman

novi cahyani persagi
PEMAPARAN: Narasumber dari persagi memaparkan gerakan pangan B2SA. (Istimewa)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melaksanakan Sosialisasi Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Berbasis Sumberdaya Lokal di Sekolah Dasar Negeri 01 Desa Bumi Harjo, Kecamatan Kumai, Rabu (15/5/2024).

Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan John Heriono menyampaikan, gerakan konsumsi pangan B2SA bertujuan meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif kepada masyarakat. Sasaran utamanya adalah anak-anak sekolah, anak usia dini, beserta orang tua.

Bacaan Lainnya
Gowes

“Melalui momentum gerakan B2SA ini, kami harapkan seluruh orang tua khususnya anak-anak sekolah memiliki pemahaman dan informasi yang benar bahwa dengan mengkonsumsi pangan berasal dari sumberdaya lokal mampu memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang tanpa harus mengkonsumsi jajanan yang mahal,” ujar John.

Baca Juga :  Harga Tiket Pesawat Mahal, Jalur Laut Jadi Pilihan

Lebih lanjut John menjelaskan, sumber daya pangan lokal seperti jagung, umbi-umbian, pisang dan lainnya cukup berlimpah. Yang menjadi masalah adalah anak-anak belum berminat  mengkonsumsi makanan dari pangan lokal tersebut.

“Hal tersebut yang membuat anak-anak cenderung mengonsumsi jajanan yang berasal dari tepung-tepungan kurang protein dan minim gizi, sehingga sangat berdampak pada kurangnya asupan vitamin, mineral dan protein yang bisa mengakibatkan tubuh mudah terserang penyakit,” tutup John.

Sementara itu, Novi Cahyani selaku narasumber dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kobar memaparkan pentingnya konsumsi pangan B2SA secara masif dan berkelanjutan sampai pada tingkat terkecil khususnya lingkup rumah tangga dan lembaga pendidikan.

“Harapan kami agar dalam setiap kesempatan terus disampaikan dan menganjurkan anak-anak untuk senantiasa mengonsumsi pangan lokal yang sehat, bersih, beragam dan bergizi,” ujar Novi.

Novi menambahkan, jika pola konsumsi pangan B2SA dilakukan optimal dengan memaksimal pangan lokal maka kedepannya kita akan memiliki generasi yang sehat, kreatif, produktif, cerdas dan berprestasi.



Pos terkait