Dua Jembatan di Tualan Hulu Runtuh

jembatan runtuh karena banjir
RUSAK LAGI Jembatan darurat yang berada di atas aliran Sei Salabutan Desa Tanjung Jorong tergerus air sungai pada Rabu (12/10) lalu.

“Saya Kamis lalu mengecek jembatan Sei Hae ternyata di sana tergenang banjir, kurang lebih separo mobil terendam, dipaksakan lewat sampai akhirnya mobil terbawa arus,” kata Admadi.

Bersyukurnya, Admadi bersama kedua stafnya selamat. Mobil operasional kemudian dikerek dengan bantuan tali tambang oleh warga.

Bacaan Lainnya

“Setelah dari situ dalam kondisi basah, saya lanjut ke rumah keluarga almarhum Anang (anggota DPRD Kotim) ke Desa Wonosari sampai di sana jam 7 malam. Mobil sudah dibantu warga mengereknya tapi tidak ada yang sanggup, sudah tiga hari ini mobil masih terendam. Mudahmudahan nanti bisa lekas dievakuasi,” ujarnya.

Akibat insiden tersebut, lengan sebelah kanannya mengalami cidera sehingga terasa sakit ketika digerakkan.

“Mobil terendam, pintu tidak bisa keluar, saya berusaha keluar lewat kaca jendela mobil. Kemarin baru sadar lengan terasa sakit, sudah diurut(dipijat) belum begitu membaik, sekarang saya istirahat dulu sambil memulihkan kondisi kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga :  Korban Persetubuhan Anak Meninggal, Terdakwa Dituntut 13 Tahun Penjara

Meski demikian, Admadi mengaku tak tenang meninggalkan warganya yang saat ini masih membutuhkannya. Pasalnya, dari 11 desa di Kecamatan Tualan Hulu masih ada lima kecamatan diantaranya Desa Tanjung Jorong dengan ketinggian rata-rata 75 cm, Tumbang Mujam ketinggian air mencapai 125 cm, Desa Merah ketinggian air mencapai 1 meter, Luwuk Sampun ketinggian air mencapi 70 cm-1 meter dan Sebungu ketinggian air mencapai 1,5-2 meter.

“Kelima desa ini dilaporkan kades sudah surut hari ini sekitar 10 cm. Tetapi, saya tetap tidak tenang memikirkan masyarakat yang masih membutuhkan pelayanan,” katanya.

Menurutnya, kejadian banjir tahun 2022 ini merupakan banjir terparah dibandingkan tahuntahun sebelumnya. “Tahun ini banjir terparah, dua jembatan rusak, lima desa masih terendam banjir, bahkan rumah Kades Merah yang selama 12 tahun tidak pernah banjir parah, tahun ini kebanjiran parah,” ujarnya.

Masyarakat yang menjadi korban banjir sudah menerima bantuan paket sembako dari Pemkab Kotim dan dari berbagai perusahaan.

“Baru-baru saja ada 75 paket sembako untuk Desa Sebungsu sudah disalurkan BPBD Kotim bersama Wabup Kotim. Dibantu juga bantuan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.



Pos terkait