Empat Pelajar Kotim Ikuti Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi dan Nasional

paski
SELEKSI: Calon Paskibraka Kotim saat menjalani seleksi kesamaptaan di Lapangan Batalyon Infanteri Raider 631 Antang, belum lama tadi. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Saat tes parade 398 pendaftar ikut semua, namun yang lolos seleksi parade sebanyak 223 orang. Mereka yang gugur itu karena bentuk fisik, tinggi badan, termasuk juga perbandingan tinggi dan berat badan, sehingga tidak lolos seleksi parade.

Sebanyak 223 peserta mengikuti tahap selanjutnya yakni seleksi Pancasila dan wawasan kebangsaan dan seleksi intelegensia umum dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada tanggal 5-6 April 2023 lalu.  Saat seleksi Pancasila lolos 119 orang dari 223 orang.  Seleksi Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan tes narkoba 26 April 2023, yang seharusnya diikuti 119 orang peserta, hanya diikuti oleh 118 peserta. Satu orang dianggap mengundurkan diri karena tidak hadir pada tahapan seleksi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Hasil tes narkoba negatif semua. Kegunaan tes narkoba ini penting bagi generasi muda, agar mereka khususnya calon Paskibraka betul-betul bebas dari narkoba, karena mereka teladan para pemuda, orang-orang terpilih untuk Kotim,” ungkapnya.

Baca Juga :  NAH LOH!!! Ratusan Juta Setoran Pedagang Mangkikit Tak Jelas

Sementara itu, dari 118 orang yang seharusnya mengikuti seleksi PBB, ada lima orang peserta yang dinyatakan tidak lolos seleksi, sehingga tersisa  113 orang yang mengikuti seleksi kesamaptaan yang digelar di Lapangan Batalyon Infanteri Raider 631 Antang pada 27 April 2023 lalu.

“Yang tidak lulus PBB itu mereka tidak hadir ikut tes PBB, artinya dia tidak mencerminkan kedisiplin. Tapi kita akan akan cari tahu penyebabnya kenapa tidak hadir. Kalau memang tempat tinggalnya jauh, sarananya susah, tahun depan hal ini akan jadi pertimbangan. Mungkin kita akan beri insentif, khususnya bagi anak yang tidak mampu akan kita bantu. Kenapa dia tidak hadir? kalau ketidakhadiran itu karena keinginan dia sendiri tidak malah, tapi kalau tidak hadir karena masalah transport akan kita jadikan sebagai bahan evaluasi kita tahun depan,” ungkapnya.

Pada seleksi kesamaptaan, dari 113 orang peserta, yang tidak lolos sebanyak 13 orang karena tidak mampu untuk menyelesaikan tes.

“Karena tes kesamaptaan ini adalah tes fisik, ada yang pingsan saat tes, jadi yang tidak lolos itu karena kendala fisik,” imbuhnya.



Pos terkait