Enam Pekerja Tambang Ilegal Ditangkap, Bos Penyandang Dana Buron

Enam Pekerja Tambang Ilegal Ditangkap Bos Penyandang Dana Buron
TAMBANG ILEGAL: Polsek Arut Utara saat penggerebekan lokasi tambang emas di Dukuh Parit Cina, RT 07, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kobar, Senin (17/1) pukul 10.00 WIB. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Aktivitas tambang ilegal di Arut Utara kembali ramai, padahal belum hilang ingatan warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) atas tragedi maut yang menewaskan 10 pekerja tambang asal Tasikmalaya, Jawa Barat di Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, pada Rabu 18 Desember 2020 silam.

Dalam tragedi yang memilukan tersebut, tujuh dari sepuluh penambang yang tertimbun longsoran tanah terpaksa harus dikubur di lubang tambang sedalam 65 meter, karena tidak dapat dievakuasi.

Belasan lubang tambang di lokasi Sungai Seribu terpaksa ditutup oleh pemerintah daerah bersama kepolisian dari Polres Kotawaringin Barat, dan aktivitas penambangan emas di Kecamatan Aruta dilarang, terutama tambang emas gali.

Namun ternyata risiko besar aktivitas tambang dengan membuat lubang hingga puluhan meter ke perut bumi tersebut tidak diindahkan. Para pemodal terus mencari cara agar dapat mengeruk emas dari dalam tanah dan merekrut para pekerja asal Jawa Barat yang dikenal ahli dalam melakukan penambangan emas dengan cara tersebut.

Lokasi mereka pun bergeser dan kawasan bekas penambangan emas yang pernah berjaya di era tahun 1980 yakni Dukuh Parit Cina, RT 07, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara yang sejatinya sudah lama tidak ada aktivitas penambangan emas menjadi sasaran baru.

Baca Juga :  PT GSIP-AMR Ikut Memeriahkan HUT Desa Pandu Senjaya

Para pekerja dari Sukabumi, Jawa Barat direkrut, dengan peralatan modern dan mekanis mereka mulai membuat lubang mengarah ke sumber emas, aktivitas ilegal tersebut sudah berlangsung hampir satu bulan. Beruntung kegiatan itu tercium pihak berwajib dan dilakukan penyelidikan mendalam.

Kapolsek Arut Utara Ipda Agung Sugiarto langsung memimpin penggerebekan di lokasi penambangan emas tersebut dengan mengamankan enam pelaku tambang ilegal di lokasi tersebut tanpa perlawanan pada hari Senin (17/1) sekitar pukul 10.00 WIB.

“Kegiatan yang mereka lakukan sudah berjalan kurang lebih satu bulan ini dan sudah ada beberapa lubang tambang yang tertutup terpal dengan kedalaman mencapai 10 sampai 20 meter,” ungkap Agung, Selasa (18/1).



Pos terkait