GAWAT!!! Separuh Lebih Penyebaran HIV/Aids Kobar Berasal Dari Masyarakat Umum

Kasus Meningkat, 27 ODHA Putus Pengobatan

ahmad rois
Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Achmah Rois

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pelaku laki suka laki (LSL) atau homoseksual menjadi salah satu penyumbang angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sebesar 15,6 persen.

Kemudian disusul ibu hamil 16,6 persen, waria 6,3 persen, wanita pekerja seks komersial 3,1 persen, WBP 6,3 persen dan masyarakat umum 53,1 persen.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kobar Achmad Rois mengakui ada pergeseran tren terhadap kasus HIV/AIDS, pada fase awal epidemi kelompok-kelompok yang menonjol seperti PSK, waria, Lelaki Suka Lelaki (LSL), namun belakangan ini HIV/AIDS sudah menyebar ke masyarakat umum. “Kita lakukan pendataan persentase berdasarkan kelompok risiko,” ujarnya.

Menurutnya, homoseksual termasuk perilaku menyimpang. Meski begitu, penyebaran HIV/AIDS tidak hanya melalui hubungan seksual sesama jenis, tetapi juga bisa melalui faktor lain.

Dijelaskannya, yang dimaksud dengan sehat itu adalah sehat fisik, sehat mental, sehat sosial dan produktif. Dan kalau sudah punya perilaku menyimpang artinya mempunyai perilaku tidak sehat.

Untuk itu, pemerintah menargetkan pada tahun 2030 sudah tidak ada lagi kasus baru HIV/AIDS, meniadakan kematian yang disebabkan AIDS dan meniadakan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS.

“Tujuan bersama secara nasional menghentikan epidemi AIDS pada tahun 2030,” pungkasnya.

Untuk diketahui jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, masih mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2019 ditemukan 79 kasus, sementara di tahun 2022 meningkat jadi 144 kasus.

Kasus Makin Meningkat

Sementara itu kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kotawaringin Barat mengalami peningkatan sejak 4 tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kobar, jumlah orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang pernah mendapat pengobatan ARV dari pemerintah tahun 2022 sebanyak 144 orang.

Meski demikian, jumlah pasti kasus HIV/AIDS di Kotawaringin Barat belum diketahui secara persis. Hal ini karena kasus HIV/AIDS diibaratkan seperti fenomena gunung es, sehingga yang nampak hanya permukaannya saja.

Baca Juga :  Selama Liburan Idulfitri 1444 Hijriah, Pemkab Kobar Raup Ratusan Juta Dari Wisata

Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kobar di ruang rapat Sekda, yang dipimpin Plt Sekda Kobar Juni Gultom diwakili Asisten 3 Setda Kobar Syahrudin, Senin (14/11).

Rapat juga dihadiri oleh Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois, Perwakilan PMI Kobar, Sekretaris KPAD Kobar Aspan, Kasat Binmas Polres Kobar IPTU Dwi Gatot Asmoro dan sejumlah SOPD di lingkungan Pemkab Kobar.

“Virus HIV-AIDS bahaya laten yang susah kita pantau. Jangan-jangan fenomenanya seperti gunung es. Ini perlu kita tanggulangi bersama dan perlu kerja sama antar lini,” ucap Asisten III Setda Kobar Syahrudin.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois melalui Kabid PKP Jhonferi Sidabalok mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan penanggulangan HIV/AIDS, baik dari segi pencegahan maupun penanganannya.

“Pemerintah daerah menyiapkan 18 fasilitas kesehatan dan 3 rumah sakit untuk  pelayanan pengobatan ARV untuk ODHIV sekaligus screening. Saat ini kita menyiapkan Puskesmas Kumai dan Puskemas Riam Durian,” ujar dia.

Dia menerangkan bahwa sejatinya pengidap HIV-AIDS tidak akan menularkan virus kepada pasangannya asalkan rutin mendapat pengobatan ARV. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap pengidap HIV-AIDS.

“Yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat bahwa orang dengan HIVAIDS bisa tidak menularkan ke pasangannya apabila berobat secara teratur. Masyarakat perlu diedukasi agar tidak melakukan diskriminasi terhadap mereka,” terang Jhonferi.

Meski begitu, sambung Jhonferi, dari jumlah 144 orang ODHA di Kobar, 27 orang di antaranya keluar (drop out) dari pengobatan ARV tanpa ada alasan yang jelas, sehingga perlu upaya agar mereka kembali rutin berobat.

“ODHIV lost to follow up sebanyak 27 orang. Ini harus diajak kembali agar kembali minum ARV. Di sini lah peran KPAD,” imbuh dia.

Rencananya pada tanggal 1 Desember mendatang, Pemkab Kobar bakal mengadakan peringatan hari AIDS se-dunia sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat. (tyo/sla)



Pos terkait