Hasil Laut Melimpah Tapi Nelayan Kubu Tetap Merugi

nelayan kubu
Hasil perikanan nelayan Kubu, Kecamatan Kumai terutama Udang dan Bawal Perak di musim teduh melimpah.

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Hasil tangkapan nelayan di musim teduh ini begitu melimpah. Sayangnya panen besar itu tidak dibarengi dengan harga jual ikan yang bagus. Akibatnya, nelayan merugi.

Harga ikan bawal perak dan udang terlalu rendah. Hal ini adalah imbas kebijakan larangan ekspor ikan ke luar negeri, sehingga permintaan ikan menurun. Apalagi daya beli masyarakat yang juga rendah.

Bacaan Lainnya

Biaya operasional melaut masih tinggi, terutama biaya bahan bakar minyak (BBM). Sementara hasil tangkapan tapi tidak mampu menutupi biaya operasional.

Hal itu diungkapkan oleh Inar yang merupakan penampung ikan di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (14/11).

“Saat ini yang melimpah selain ikan bawal perak juga udang, ditunjang dengan kondisi cuaca yang teduh,” ujarnya.

Di tengah melimpahnya hasil perikanan tidak dibarengi dengan harga penjualan yang bagus, terlebih harga ikan yang jatuh. Biasanya hasil perikanan di pesisir Kumai dikirim ke Pontianak Kalimantan Barat. Di Kalbar juga mengalami kondisi yang sama dimana hasil tangkapan juga melimpah. Hasil perikanan Kobar juga ada yang dikirim ke Kotawaringin Timur dan kondisinya juga sama hasil perikanan sudah melimpah.

Baca Juga :  Ganjar Lepas Kepergian Seniman Ki Bono

“Pembelinya yang menurun, hasil ikan tidak bisa dikirim, jadi kasihan nelayan terus merugi, apalagi harga BBM juga tinggi,” imbuhnya.

Diungkapkannya, kondisi ini membuat nelayan Kubu merasa resah.  Udang yang sebelumnya mencapai Rp18 ribu per kilogram turun menjadi Rp12 ribu. Karena sudah tidak bisa ekspor maka udang menjadi konsumsi lokal dan dibuat kerupuk oleh warga setempat.

Hasil tangkapan bawal perak mencapai 23 ton di musim teduh, sementara udang belasan ton. “Kami hanya minta tolong dengan pemerintah daerah masalah BBM karena di tengah hasil melimpah BBM sulit didapatkan,” pungkasnya. (tyo/yit)

 



Pos terkait