SAMPIT, radarsampit.com – Sejak awal Ramadan 1444 Hijriah, harga emas mengalami kenaikan. Meski naik, namun daya beli masyarakat Sampit masih tetap tinggi.
Pemilik Toko Emas Mitra Baru di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit Darsani mengatakan, saat ini harga emas dunia sedang mengalami kenaikan sehingga berdampak pula pada harga emas di Sampit.
“Dari awal Ramadan sampai sekarang harga emas terus naik,” kata Darsani, Kamis (6/4).
Kenaikan harga emas tidak membuat daya beli masyarakat melemah. Kebalikannya, selama Ramadan ini minat beli masyarakat justru meningkat dibanding minat jual.
“Selama Ramadan hingga menjelang Idulfitri memang seperti itu, daya beli konsumen tinggi, tapi nanti setelah Lebaran baru ramai-ramai yang jual,” tuturnya.
Menurutnya, kenaikan harga emas dalam satu pekan ini mencapai kenaikan Rp 40 ribu per gram. Kenaikan harga emas ini diperkirakan masih akan terus terjadi, terutama mendekati Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah.
“Bagi peminat emas, terutama jenis emas perhiasan mereka lebih memilih beli atau untuk investasi. Biasanya perhiasan emas ini mereka pakai di momentum Lebaran nanti,” ucapnya.
Kenaikan harga emas ini terjadi karena gejolak dunia internasional. Salah satunya karena ketakutan dunia akibat kegagalan bank-bank Amerika Serikat setelah Silicon Valley Bank (SVB) runtuh. Selain itu gejolak politik seperti perang Rusia – Ukraina dan Israel – Palestina juga menjadi salah satu pemicu kenaikan harga emas tersebut.
“Orang-orang banyak menyelamatkan aset ke emas. Makin kacau gejolak internasional, maka makin naik harga emas,” ungkapnya.
Sementara itu, kisaran harga emas di Sampit saat ini antara lain emas Amerika atau 999 yang setara dengan emas 24 karat berada pada harga Rp 940 ribu per gram, emas 750 setara 17 karat di harga Rp 800 ribu per gram. Selanjutnya, emas 700 atau emas Singapore setara 16 karat di harga Rp 745 ribu per gram, emas 420 setara emas 9 karat berada di harga Rp 465 ribu per gram dan emas 375 setara 8 karat di harga Rp 435 ribu.