Kemunculan motor di depannya membuat pengemudi mobil panik. Akibat kepanikan itu, dia langsung membanting setir ke kanan dan diduga menambah sedikit kecepatan mobil sesaat jelang hantaman. Pengendara motor di depannya langsung disambar. Kedua korban terkapar di sisi kiri dan kanan jalan.
Kondisi pengendara yang terkapar tak membuat Faisal menghentikan mobilnya. Dia tetap melaju dengan mobil bagian depan yang ringsek hingga hilang dari pantauan kamera pengawas.
Akibat kecelakaan itu, Mariyudianto mengalami luka lecet di dahi, hidung, pelipis, pipi, dan telinga kanan mengeluarkan darah. Penumpangnya, Benny, mengalami luka di dahi, kepala, hidung, paha kanan bengkak, mulut keluar darah, hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
”Satu korban meninggal di lokasi dan satu dalam perawatan, sedangkan pengemudi mobil syok dan kini sudah menjalani penahanan di Mapolresta. Hasil urinenya negatif (narkoba),” katanya.
Lebih lanjut Feriza mengatakan, pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Unit Laka Satlantas guna proses penyidikan lebih lanjut. Mobil yang dikemudikan Faisal bukan miliknya. Pelaku merupakan honorer di salah satu instansi Pemkab Kotawaringin Barat.
”Dia berada di Palangka Raya dalam rangka mendampingi peserta Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2022,” katanya, seraya menambahkan, rekaman CCTV sangat membantu pihaknya mengungkap kasus tersebut. (daq/ign)