SAMPIT – Gedung lama RSUD dr Murjani Sampit perlu ditinggikan. Pasalnya, bangunan tersebut menjadi langganan banjir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Sampit.
Seperti pada Minggu (14/11) malam dan beberapa hari sebelumnya, hujan deras mengakibatkan selasar rumah sakit dan ruang operasi tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 5 cm atau sebatas mata kaki orang dewasa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim berinisiatif melakukan penyedotan agar genangan segera surut dan tidak sampai mengganggu pelayanan di rumah sakit.
”Ini inisiatif kami. Saya dapat laporan selasar rumah sakit tergenang banjir, makanya saya turunkan beberapa tim untuk melakukan penyedotan air. Apabila hujan lagi, kami bisa bantu supaya tidak mengganggu pelayanan di rumah sakit,” kata Rihel, Kepala BPBD Kotim, Senin (15/11).
Dari pantauannya, persoalan banjir di rumah sakit disebabkan bangunan rumah sakit yang lama lebih rendah dari jalan, sedangkan saluran pembuangan air lebih tinggi daripada bangunan rumah sakit di dalamnya. Genangan air hujan secara otomatis masuk ke selasar rumah sakit.
”Malam tadi hujan deras, genangan air ada yang naik sampai 10-20 cm tergantung titiknya. Ruang laboratorium dikabarkan banjir beberapa cm. Ini kemungkinan bisa terjadi karena rumah sakit berada di titik cekungan sejak dulu, sehingga otomatis air menggenang ke sebagian selasar rumah sakit dan ruang lainnya yang bangunannya rendah,” ujarnya.
Selain itu, kemungkinan lain dapat disebabkan terjadi pendangkalan drainase dan kondisi pasang air laut yang dapat menghambat jalur keluarnya air ke muara sungai.
”Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan banjir di rumah sakit. Jangka pendek dengan melakukan penyedotan air seperti yang kami lakukan sekarang dan lebih efektif lagi dilakukan pengerukan drainase,” ujarnya.
Apabila solusi itu tak membuahkan hasil, opsi terakhir, bangunan lama di rumah sakit perlu ditinggikan. ”Memang bangunan ini sudah waktunya perlu ditinggikan beberapa meter. Sekarang bisa lihat sendiri, lebih tinggi jalan daripada bangunan. Saluran pembuangannya juga sama rata ketinggiannya dengan bangunan, bahkan ada sebagian selasar yang lebih rendah,” katanya.