Hal terpenting lainnya yang dilakukan saat kunjungan ke makam, selama masa Ceng Beng adalah memeriksa bongpay (nisan) atau di bagian karapas (tempurung) yang rumputnya sudah meninggi.
”Kalau ada retak atau tulisan yang tidak kelihatan lagi harus diperbaiki, karena tidak setiap saat kita boleh memperbaiki bong pay. Kalau bukan bulan Ceng Beng tidak boleh,” ujarnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Ceng Beng tahun ini lebih ramai dikunjungi warga Tionghoa yang berziarah. Terbukti hingga pukul 08.00 WIB masih banyak warga Tionghoa yang mendatangi area makam. Hal ini seiring dengan mulai melandainya kasus Covid-19.
”Kalau tahun-tahun sebelumnya, orang-orang masih takut Covid-19, jadi tidak banyak yang ziarah. Orang yang ke kuburan paling yang muda, yang tua-tua tinggal di rumah. Tahun lalu kami juga sempat takut kalau dibubarkan Satgas Covid-19,” tandasnya. (***/ign)