Kalteng Dihantam Bencana Berlipat Ganda

banjir
BANJIR: Suasana banjir yang terjadi di Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (23/8). (IST/RADAR SAMPIT)

Dia menuturkan, intensitas hujan tinggi memang sering menyebabkan banjir dj beberapa wilayah di Kotim. Apalagi jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama dua hari berturut-turut.

”Kalau hujan dengan intensitas tinggi, pastilah (banjir), karena terjadi pasang surut. Sama saja di sini (Kota Sampit, Red) juga bisa begitu. Jadi, kalau hujan deras, apalagi sampai satu-dua hari, pasti akan banjir. Ini terjadi setiap tahun, tak bisa dimungkiri,” katanya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah desa maupun kecamatan telah melaporkan kondisi banjir di wilayah itu. Sejauh ini masih bisa tertangani. ”Sejauh mereka masih bisa menangani, kami serahkan dulu ke mereka. Biasanya mereka akan lapor ke kami kalau tidak bisa menangani. Laporannya sejauh ini tidak ada korban, cuma air pasang,” jelasnya.

Di Kotawaringin Barat, banjir akibat luapan Sungai Arut semakin meluas. Setelah mengancam ratusan jiwa warga Desa Sambi, kini permukiman warga di Desa Sungai Dau, Kecamatan Arut Utara, dikabarkan ikut diterjang banjir, Senin (23/8). Tak hanya itu, banjir dikhawatirkan ikut melanda Desa Gandis, Pandau, dan Desa Panahan.

Baca Juga :  KEREN!!! Ratusan Lampion Terangi Langit Sumber Mulya

Hujan yang turun berkepanjangan, membuat ketinggian air yang merendam rumah dan fasilitas jalan, serta sarana ibadah yang awalnya hanya selutut orang dewasa, naik dengan cepat hingga mencapai 150 sentimeter.

Di Desa Sungai Dau, kedalaman air mencapai pinggang orang dewasa. Warga terpaksa mulai dievakuasi ke tempat yang lebih aman oleh tim gabungan, baik dari BPBD Kobar, TNI, dan Polri.

Kepala BPBD Kobar M Syahruni mengatakan, pada sore, hujan gerimis masih mengguyur Desa Sambi dan Desa Sungai Dau yang memicu bertambahnya ketinggian air.

”Kondisi tersebut memicu kenaikan air akibat luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut. Ketinggian air yang masuk ke permukiman warga mencapai hingga 150 sentimeter,” ujarnya.

Syahruni mengungkapkan, akibat luapan Sungai Arut, sebanyak 40 kepala keluarga (KK) atau 144 jiwa warga Desa Sambi, bakal dievakuasi ke posko di kantor desa setempat. Untuk fasilitas umum yang terendam, selain akses jalan utama desa, rumah ibadah juga ikut terendam.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *