“Kita masih lidik penyebabnya dan tim masih bekerja, nanti info lanjutannya,” ujarnya singkat.
Terkait maraknya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat, sejatinya BMKG mempunyai rilis setiap harinya peringatan terhadap daerah rawan karhutla. Namun anehnya berdasarkan data Fine Fuel Moisture Code atau tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah untuk 1 April 2022 di wilayah Kobar sebenarnya aman, namun kondisi lain juga memengaruhi misal kondisi bagian bawah tanah, kontinuitas hujan dan lain-lain.
“Dalam peta semua wilayah di Kalteng kemarin (Jumat), sebagian besar aman yang ditandai dengan warna biru, namun untuk hari ini (Sabtu) saya buka di web Spartan BMKG agak aneh tampilannya karena hampir semua wilayah Kalteng berwarna merah atau rawan karhutla,” ungkap Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Aqil Ikhsan.
Sementara itu berdasarkan pantauan citra satelit di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat juga tidak terpantau atau terdeteksi adanya hotspot. “Padahal harusnya ada, karena jika musim kemarau
lebih banyak muncul hotspot atau karena faktor kemampuan citra satelit bila terdapat tutupan awak menjadi tidak terdeteksi,” pungkasnya. (tyo/sla)