Irawati mengaku belum bisa berkomunikasi dengan pihak perusahaan. ”Sampai saat ini saya belum ada koneksi dengan perusahaan. Jadi, dalam penanganan korban ini masih menggunakan dana dari jasa raharja sebesar Rp25 juta. Sedangkan dari hasil diagnosa dokter, untuk tindakan operasi itu memerlukan anggaran lebih dari Rp60 juta,” ujarnya.
Irawati semakin kepikiran setelah mengetahui apabila dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus, korban baru bisa dilakukan tindakan operasi dua minggu ke depan.
”Tindakan operasi harus menunggu dua minggu karena menunggu antrean. Kasihan harus menunggu selama itu untuk operasi kakinya. Jadi, kami minta camat agar segera berkoordinasi dengan PT SCC,” katanya.
”Alhamdulillah sudah mendapatkan respons baik dari mereka membuat surat permohonan ke HRD agar anak korban yang masih selamat agar bisa ditangani kesehatannya dengan cepat dan saya minta segera dioperasi di RS Pambelum. Karena, kalau menunggu di RSUD Doris bukannya layanan tidak baik, tapi antreannya yang terlalu lama dan dari RS Pambelum juga siap dilakukan tindakan operasi pada korban,” lanjutnya.
Siang itu juga korban dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus didampingi dua orang dari Lentera Kartini. ”Untuk sementara dirujuk ke RSUS Doris Sylvanus dan ada dua orang dari Lentara Kartini yang ikut mendampingi. Kita doakan bersama semoga tindakan operasi pada kaki korban segera ditangani dan Yuri bisa lekas sembuh,” katanya. (***)