Masuknya jaringan telekomunikasi dan internet ke wilayah pesisir Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah, membuat para nelayan melek digital. Mereka mulai beradaptasi dan bertransformasi dengan teknologi guna mendukung pekerjaan sehari-hari.
FAUZIANNUR, Sukamara | radarsampit.com
USAI azan subuh berkumandang, Aji (34) sudah berada di atas perahu kecil miliknya. Perahu berbobot sekitar 3 GT (Gross Tonnage) itu ditambat labuh sekitar 100 meter di dalam anakan sungai Desa Sungai Tabuk, Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara. Tak lupa, Aji yang bekerja sebagai nelayan ini membawa bekal makan di dalam rantang yang telah dipersiapkan istrinya.
Langit masih gelap. Sekira pukul 04.30 WIB, perahu Aji melaju keluar dari anakan sungai menuju laut lepas. Menghindari tabrakan, dia hanya sesekali menggunakan cahaya senter menandakan bagi perahu lain bahwa perahunya sedang melaju. Aji pergi ke tengah laut akan mengangkat pukat (jaring) kepiting rajungan yang sehari sebelumnya dipasang.
Di atas perahu yang menembus gelapnya malam itu, Aji mengambil handphone miliknya yang telah terhubung dengan jaringan 4G Indosat Ooredoo Hutchison. Jemarinya mulai mengaktifkan Global Positioning System (GPS) di gawainya, kemudian membuka sebuah aplikasi navigasi. Begitu aplikasi terbuka, peta perairan laut Sukamara langsung terlihat jelas.
Selanjutnya, dia menekan titik koordinat di peta navigasi. Sebuah garis penunjuk arah dengan angka jarak tempuh dalam hitungan kilometer menuju titik pun muncul.
Perahu Aji langsung mengikuti garis penunjuk itu. Posisi perahu Aji di peta navigasi juga terbaca dan terlihat bergeser mendekati titik, yang ternyata lokasi pukat kepiting rajungan maupun udang yang biasa dia pasang.
”Sekarang pemandu arah di tengah laut bisa menggunakan aplikasi navigasi handphone. Cukup terhubung ke jaringan internet untuk membuka peta di dalamnya. Saya menggunakan jaringan Indosat karena sinyalnya tembus 13 hingga 14 kilometer ke tengah laut,” cerita Aji, Senin (13/11/2023).
Menurutnya, menggunakan aplikasi navigasi sangat membantu nelayan kecil dalam menangkap ikan. Di tengah laut terdapat kumpulan batu maupun rumpon tempat ikan berkumpul, dan titik koordinatnya bisa disimpan dalam aplikasi navigasi tersebut. Dengan begitu, lokasi tangkapan nelayan menjadi terarah dan hasil tangkapan bisa lebih optimal.