SAMPIT-Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), segera memiliki pojok kekayaan intelektual. Wadah ini nantinya akan menjamin perlindungan hukum terhadap hasil karya siswa-siswi SMP di Kotim. “Dengan adanya pojok intelektual ini hasil karya para siswa tidak lagi diakui oleh orang lain,” kata Bupati Kotim Halikinnor, saat peresmian, kemarin (14/6).
Peresmian pojok kekayaan intelektual itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kepala Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Karyadi bersama Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi yang disaksikan Bupati Kotim Halikinnor, serta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah Ilham Djaya. Kegiatan itu dirangkai dalam acara promosi diseminasi paten penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dengan Pemerintah Kabupaten Kotim.
Inovasi dari Kanwil Kemenkumham Kalteng yaitu “Pojok Kekayaan Intelektual” di lingkungan SMP tersebut, disambut baik oleh Bupati Kotim Halikinnor. “Sangat menyambut baik dan akan mendukung penuh pelaksanaan inovasi dari kantor wilayah kementerian hukum dan HAM Kalteng,” sebutnya.
Menurutnya inovasi tersebut merupakan cara yang kreatif untuk mempromosikan kekayaan intelektual di kabupaten Kotim. Sehingga harapannya melalui sosialisasi yang dilakukan dapat ditangkap dengan baik oleh pelajar dan juga pengajar guru khususnya di tingkat SMP. Dikatakan pula, hak kekayaan intelektual memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan kekayaan atau aset berupa karya yang dihasilkan dari pemikiran atau kecerdasan manusia mempunyai nilai atau manfaat ekonomi bagi kehidupan manusia sehingga dapat dianggap sebagai aset komersial hak kekayaan intelektual.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah Ilham Djaya menyebut masing-masing sekolah jenjang SMP menunjuk 5 orang siswa yang nantinya akan menjadi duta kekayaan intelektual. “Mereka yang nantinya mempromosikan kekayaan intelektual di masing-masing sekolah,” terangnya. (yn/gus)