KUALA PEMBUANG, radarsampit.com – Kabupaten Seruyan kembali berhasil menekan angka stunting dengan pembuktian berdasarkan persentasi dari tahun 2022 – 2024, mengalami penurunan 8,9 persen.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2) Seruyan, Junaidi mengatakan, kasus stunting berdasarkan hasil audit per semester 1 dengan berbagai tinjauan lapangan sudah mengalami penurunan signifikan.
“Kasus stunting sebesar 25,8 persen mengalami penurunan sekitar 8,9 persen dari tahun 2022. Angka ini bedasarkan hasil audit yang dilaksakan pada Selasa (27/08/2024) lalu,” kata Junaidi saat membuka acara Diseminasi di aula RSUD Kuala Pembuang, Selasa (03/09/2024) pagi.
Junaidi menjelaskan, tujuan diseminasi audit kasus stunting semester 1 ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan peninjauan lapangan dengan sasaran keluarga beresiko stunting (kurang gizi).
“Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting Kabupaten Seruyan mengalami penurunan menjadi sebesar 25,8 persen dengan penurunan angka sebesar 8,9 persen dari Tahun 2022,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Seruyan, Djainuddin Noor menekankan bahwa pentingnya kerjasama lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Tidak hanya sektor kesehatan, dan DP3AP2KB yang berperan, tetapi juga perangkat daerah dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), serta semua pihak harus bersinergi.
“Semuanya harus berkolaborasi untuk memastikan bahwa setiap anak di daerah Seruyan memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” kata Pj Bupati Seruyan. (rdw/fm)