Selain itu, UMSA juga terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa dengan memenuhi, membenahi, dan menata fasilitas sarana dan prasarana di kampus. Terutama ruang belajar untuk mendukung kenyamanan mahasiswa belajar.
”Kami menargetkan semua pelayanan administrasi dan urusan kemahasiswaan menggunakan sistem online. Kami sudah merencanakan tempat untuk bersantai mahasiswa, kegiatan UKM, band, sanggar, untuk memberikan wadah mereka menyalurkan bakatnya,” ujarnya.
”Kami juga ingin meningkatkan unit usaha kampus, misalnya sekarang kami punya lapangan futsal yang itu bisa disewakan, sehingga kampus ini tidak hidup hanya berharap dari mahasiswa, tetapi juga pengembangan usaha lain. Termasuk rencana pembangunan Kafe UMSA,” tambahnya.
Ramadansyah menyambut baik keinginan Bupati Kotim yang mengimbau perangkat desa dan tenaga kesehatan di Kotim melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. ”Kami sampaikan penawaran kepada semua perangkat desa dan tenaga kesehatan. Apalagi sekarang desa dituntut melek teknologi, yang mana salah satunya pengelola keuangan desa diharapkan semua menggunakan sistem digital. UMSA punya Fakultas Teknologi Informasi. Kami berharap perangkat desa melalui dorongan bupati bisa kuliah di UMSA. Kami sudah siapkan sistem kuliahnya, 60 persen offline, 40 persen online dan itu tidak akan memberatkan dari sisi waktu dan biaya,” kata Ramadansyah.
Tahun ini, UMSA sedang proses mengurus akreditasi kelembagaan dan akreditasi program studi. ”Ke depannya kami akan menambah Fakultas Pendidikan Agama Islam, Fakultas Manajemen, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,” kata Ramadansyah.
Lebih lanjut Ramadansyah mengatakan, tahun 2024, UMSA menargetkan seribu mahasiswa. Saat ini sudah ada 800 mahasiswa yang masih mengenyam pendidikan di UMSA.
”Sebelumnya ada dua kampus, AKBID dan STKIP yang sekarang digabung menjadi Universitas Muhammadiyah Sampit, sehingga target kami tahun 2024 mahasiswa UMSA mencapai seribu orang,” katanya.
Dia menambahkan, tahun depan prodi kebidanan dari Diploma-3 akan ditingkatkan menjadi S-1. ”Masih dalam proses melengkapi syarat untuk menambah prodi baru untuk S1 keperawatan, S-1 manajemen, dan S-1 Hukum,” katanya. (***/ign)