Ketika Sinyal Indosat Melesat di Langit Biru Laut Sukamara

Akuratkan Navigasi, Optimalkan Tangkapan Ikan dan Bebaskan Kecemasan Nelayan

nelayan sukamara
BEKERJA: Salah seorang nelayan di Kecamatan Pantai Lunci saat mengangkat pukat (jaring) kepiting rajungan di laut Sukamara.

Mereka sewaktu-waktu bisa berkomunikasi sekadar berbagi kabar, maupun meminta pertolongan ketika urgensi. Misalnya saja, saat mesin perahu mengalami kerusakan, nelayan bisa minta pertolongan kepada nelayan lainnya. Jaringan 4G yang tersedia juga membuat panggilan video (video call) di tengah laut lancar. Kecemasan keluarga di rumah pun teratasi.

”Mesin perahu saya pernah rusak di laut. Terpaksa saya minta tolong teman untuk menarik perahu ke pangkalan. Adanya jaringan telekomunikasi sangat membantu para nelayan,” cerita Sono, nelayan lainnya.

Bacaan Lainnya

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Kabupaten Sukamara Arif Rahman Hakim menjelaskan, khusus operator Indosat Ooredoo Hutchison, terdapat dua BTS yang meng-coverage wilayah pesisir Kabupaten Sukamara. Satu BTS di Desa Cabang Barat, Kecamatan Pantai Lunci dengan ketinggian menara 92 meter.

Baca Juga :  HEBOH!!! Dua Rumah Warga Palangka Raya Diamuk Api, Satu Orang Pingsan

”Satu BTS lagi dengan ketinggian menara 72 meter berdiri di Kelurahan Kuala Jelai, Kecamatan Jelai,” sebut Arif Rahman Hakim, Kamis (16/11/2023).

Menurut mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukamara ini, hingga sekarang masih ada beberapa desa di Sukamara belum tersentuh sinyal komunikasi atau masuk area blank spot dan lemah sinyal. Desa itu, di antaranya Desa Kenawan dan Semantun di Kecamatan Permata Kecubung, dan Desa Petarikan di Kecamatan Sukamara.

Untuk lokasi lemah sinyal, terdapat di Desa Nibung Terjun di Kecamatan Permata Kecubung, seputaran Kantor Desa Kartamulia di Kecamatan Sukamara, dan Desa Pempaning di Kecamatan Balai Riam.

Mengingat pentingnya sinyal komunikasi di era digitalisasi, pihaknya terus berupaya mendorong berdirinya BTS dan berharap pihak terkait bersedia membangun di wilayah blank spot dan lemah sinyal tersebut. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah daerah berkomitmen memberikan kemudahan dalam proses perizinan.

Sementara itu, SVP – Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang menegaskan, pihaknya berkomitmen memperluas cakupan jaringan di luar Jawa, salah satunya melalui penambahan infrastruktur di wilayah Kalteng. Hal itu menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) pada tahun 2024 mendatang di Regional Kalimantan Sulawesi Maluku Papua (Kalisumapa). Dengan begitu, diharapkan ke depannya wilayah yang masih blank spot maupun lemah sinyal, mulai dari Barito hingga Sukamara yang berbatasan dengan Kalimantan Barat tersebut bisa menikmati lancarnya koneksi internet dengan jaringan 4G Indosat menggunakan kartu IM3 maupun Tri.



Pos terkait