Ketika Sinyal Indosat Melesat di Langit Biru Laut Sukamara

Akuratkan Navigasi, Optimalkan Tangkapan Ikan dan Bebaskan Kecemasan Nelayan

nelayan sukamara
BEKERJA: Salah seorang nelayan di Kecamatan Pantai Lunci saat mengangkat pukat (jaring) kepiting rajungan di laut Sukamara.

”Dulu mencari titik lokasi untuk memasang pukat udang harus mencari area berlumpur menggunakan sebuah besi yang ditancapkan ke dasar laut. Perlu waktu lama mencari titik. Sekarang tinggal menuju saja ke lokasi yang sudah ditandai dalam peta navigasi,” kisahnya.

Pengalaman cukup dramatis juga dialami oleh salah seorang warga Sukamara, Ades (35). Sekitar Maret 2022, Ades bersama tiga rekannya ketika itu sedang memancing di tengah laut Desa Cabang Barat, Kecamatan Pantai Lunci. Jaraknya sekitar enam kilometer dari bibir pantai ke tengah laut.

Bacaan Lainnya

Sore menjelang senja, ceritanya, cuaca dan ombak yang tenang mendadak berubah. Awan hitam nampak menggumpal dari kejauhan di langit daratan. Acapkali terlihat kilatan petir menyambar di dalam gumpalan awan hitam itu. Pertanda hujan deras dan badai akan datang. Tak mau ambil risiko, Ades dan rekan-rekannya langsung angkat jangkar dan bergegas kembali ke daratan.

Baca Juga :  Pendaftaran Online untuk Vaksin Belum Bisa Diterapkan gara-gara Ini

Setengah perjalanan pulang, hari mulai beranjak malam. Hujan pun mulai turun disertai embusan angin kencang. Ombak laut mulai meninggi dan perahu mereka mulai terempas memecah ombak. Dari kejauhan, tiba-tiba sinar pencahayaan dari lampu rumah penduduk hilang. Listrik PLN padam total. Padahal, pencahayaan itu sebagai patokan balik arah pulang.

Sembari berlindung di bawah terpal plastik dari derasnya butiran air hujan dan terpaan badai, salah seorang rekan Ades membuka aplikasi navigasi di handphone miliknya. Untung saja pada saat keberangkatan sudah terhubung dengan jaringan 4G Indosat Ooredoo Hutchison, sehingga GPS dan peta aplikasi bisa dijalankan. Posisi daratan pun terbaca dalam peta navigasi.

”Malam itu daratan sudah tidak terlihat lagi, karena lampu di permukiman warga padam. Kami tak ada petunjuk lagi menuju daratan. Beruntung ada aplikasi navigasi, sehingga arah daratan terbaca meski sempat tersesat dari lokasi awal saat kami berangkat,” kenang Ades, Jumat (17/11/2023).

Tembusnya sinyal komunikasi dan internet di tengah laut, sangat membantu para nelayan. Selain bisa mengaktifkan aplikasi navigasi untuk menemukan ”alamat ikan”, kehadiran jaringan seluler juga mempermudah komunikasi para nelayan dengan keluarganya di rumah.



Pos terkait