SAMPIT – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan, pihaknya tidak pernah merasa meninggalkan PDIP ataupun Demokrat dalam penyusunan alat kelengkapan DPRD Kotim. Hanya saja, sejak bergulirnya reposisi AKD, tidak pernah ada komunikasi dari dua partai tersebut.
Ketua DPC PKB Kotim Sohibul Hidayat menjelaskan, sejak awal pihaknya menyadari, sebagai pemegang empat kursi di DPRD Kotim, hanya menunggu dari sejumlah partai lainnya. Di sisi lain, yang intens berkomunikasi dengan PKB hanyalah Gerindra, PAN, dan Golkar, sehingga pihaknya tak mau terjebak situasi politik yang tidak menguntungkan.
”Seandainya ada komunikasi saat itu, beda hal lagi. Dan itu bisa kami pertimbangkan,” kata Sohibul.
Sohibul mengungkapkan, berdasarkan laporan Fraksi PKB ke DPC, yang intensif berkomunikasi dengan pihaknya hanya partai di luar PDIP dan Demokrat. ”Pada prinsipnya, kami PKB terbuka. Mana yang terbaik itu sama-sama kita lakukan,” tegasnya.
Terkait PDIP yang tidak mengakui hasil pengesahan AKD, Sohibul enggan berkomentar. Pasalnya, hal itu merupakan ranah internal lembaga tersebut dan mereka tidak mau terlalu ikut campur ke dalam.
”Biarlah mereka di lembaga yang menyelesaikannya. Kami tidak mau ikut campur sampai ke sana, karena itu urusan fraksi,” tandasnya. (ang/ign)