Kilas Balik Perkembangan SMA Negeri 2 Sampit Dulu dan Sekarang

Manfaatkan Peluang dan Kesempatan, Buktikan Eksistensi melalui Prestasi

sman 2 sampit
PERAYAAN : Kepala SMAN 2 Sampit Kodarahim didampingi Wakasek Bidang Humas Anwar Muttaqien saat memotong tumpeng dalam perayaan HUT SMAN 2 Sampit ke-40 tahun, Kamis (9/11) lalu. (IST/RADAR SAMPIT)

Peserta didik SMAN 2 Sampit juga meraih peringkat 10 dunia matematika yang diselenggarakan di Jerman dalam ajang International Online Steam Olimpiad Math Tahun 2021, peringkat 10 besar dunia dalam lomba pemecahan masalah kasus menggunakan rumus matematika di  Moscow tahun 2020 dan kerja sama dengan beberapa negara dalam berbagi budaya yang sudah diselenggarakan dalam 12 kali pertemuan secara online pada tahun 2022 dan tahun 2023 ini.

”Masih banyak lagi prestasi yang sudah diraih peserta didik kami dan itu baru terlihat konsisten selama sepuluh tahun terakhir ini,” kata Anwar Muttaqien, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 2 Sampit seraya menunjukkan dua buku tebal berisi bukti prestasi juara dan sertifikat penghargaan yang selama ini diikuti, Jumat (10/11).

Bacaan Lainnya

Guru yang juga siswa SMAN 2 Sampit angkatan keempat tahun 1987 dan lulus tahun1990 ini mengatakan, ada banyak perubahan SMAN 2 Sampit dari masa ke masa. Baik dari perkembangan sarana dan prasarana, juga dari pencapaian prestasi yang diraih peserta didik.

Baca Juga :  Halikinnor-Irawati Kembali Bersaing untuk Amankan Rekomendasi PKB di Pilkada Kotim

”Pada masa saya sekolah dulu, ada empat kelas, dua kelas biologi dan dua kelas sosial. Masing-masing kelas diisi 36 siswa. Total ada 140-an siswa. Pendaftaran masih sistem seleksi, saingan sekolah tidak banyak, SMAN 1 Sampit dan SPG,” kata guru yang juga menjabat Ketua Tim Penjamin Mutu Sekolah di SMAN 2 Sampit ini.

Di masa sekarang, jumlah peserta didik bertambah sepuluh kali lipat dibandingkan masa lampau. Pada tahun ajaran tahun ini, jumlah peserta didik sebanyak 1.112 siswa. Terdiri dari 32 rombongan belajar (rombel), kelas X (sepuluh) dan kelas XI (sebelas) 11 rombel, dan kelas XII (dua belas) 10 rombel.

”Pada tahun angkatan pertama berdirinya sekolah, kepala sekolah pertama dijabat oleh Pak Masrin Unan. Penerimaan peserta didik baru pada masa itu dilaksanakan di SMP 2 Sampit. Sempat beberapa bulan aktivitas belajar di SMP 2 Sampit dan juga di gedung perpustakaan di Jalan Ahmad Yani, karena sekolah masih dalam tahap pembangunan,” kata guru yang juga merangkap jabatan sebagai Ketua Biaya Penyelenggaraan Pendidikan di SMAN 2 Sampit.



Pos terkait