Para guru di SMAN 2 Sampit tak ingin melepas begitu saja peserta didiknya yang telah dinyatakan lulus. Peserta didiknya tetap diarahkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin peluang dan kesempatan yang ada.
”Kami para guru hanya mengarahkan, agar mereka setelah lulus tidak berhenti belajar sampai di SMA saja, tetapi bisa melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi dan peluang dan kesempatan yang ada itu pasti kami bantu,” katanya.
”Terbukti ada siswa kami yang lolos di tiga universitas dengan prodi yang berbeda melalui jalur yang berbeda pada tahun yang sama. Semua itu bisa terjadi, karena ketekunan dan pantang menyerah melihat peluang dan kesempatan. Apabila mereka tidak lulus pada satu universitas, tidak lantas berhenti mencoba dan melanjutkan tahun depan, karena merasa gagal, tetapi bisa masuk ke perguruan tinggi lainnya melalui jalur lain,” tambahnya.
Perjuangan para guru yang tak kenal lelah menjadi mentor sekaligus mendidik siswa siswinya dengan tulus ikhlas terlihat jelas. Dalam berbagai kesempatan, Radar Sampit melihat sendiri bagaimana kerasnya para guru mendidik siswa-siswinya agar tak henti belajar, sehingga mampu memenangkan berbagai ajang lomba dan kegiatan.
”Selama saya memimpin sebagai kepala sekolah, saya selalu memberikan kepercayaan penuh kepada guru untuk memiliki dan menjalankan peran tugas serta tanggungjawabnya masing-masing. Apa pun keinginan dan masukan para guru dan juga siswa siswi, selalu saya dukung jika itu demi mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik,” kata Kodarahim, Kepala SMAN 2 Sampit.
Meskipun Kodarahim mengakui semua dukungan tidak hanya dari lisan tetapi juga dari tindakan dan juga tentunya dukungan materi. ”Walaupun kadang ada waktu kami kesulitan anggaran, saya tetap upayakan. Dana memang harus dipikirkan, tapi itu urusan belakangan dan bisa dibicarakan nanti, yang terpenting saya percaya, para guru bekerja 100 persen untuk anak didik kami. Sebisa mungkin peserta didik kami ikutsertakan apabila ada ajang lomba dan kegiatan, operasional dan biaya transportasinya sekolah yang tanggung,” kata Kodarahim, kepala sekolah yang menjabat sejak tahun 2014 ini.