Komitmen Bersama Mendukung Percepatan Swasembada Pangan

fifin winarsih
Fifin Winarsih

Oleh: Fifin Winarsih

Pemerintah telah menetapkan swasembada pangan tercapai di tahun 2027, dalam komitmenya adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Swasembada pangan kembali menjadi salah satu program yang dikedepankan pada pemerintahan baru ini. Presiden dan para menteri optimis bahwa swasembada pangan dapat tercapai dalam kurun waktu 4 hingga 5 tahun ke depan, meskipun terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi.

Program pemerintah terhadap petani selama ini dapat dilihat pada Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Secara nasional, NTP Januari sampai Desember 2024 adalah 119,62.

Capaian rerata NTP 2024 itu lebih besar 6,36 poin dibandingkan NTP Januari-Desember 2023 yang berada di angka 112,47. Selain itu, NTP secara bulanan paling besar juga ada di Desember 2024 dengan angka 122,78.

Kondisi pada Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) secara bulanan juga mencatatkan indeks tertinggi pada Desember 2024 dengan angka 122,78. Kelompok padi merupakan kelompok dominan penyusun indeks NTPP.

Baca Juga :  Permata di Hulu Mentaya

Gabah mempunyai andil 2,44 persen terhadap inflasi dari komoditas produksi pertanian selama tahun 2024. (Sumber: Badan Pangan 2025)

Pencapaian target swasembada pangan dalam program pembangunan pertanian pada hakekatnya mencakup aspek yang sangat luas dan kompleks, baik aspek teknis maupun non teknis.

Untuk meraih sasaran target pembangunan pertanian, arah pembangunan pertanian dilakukan sesuai prinsip kesatuan dan sinergitas, yakni pertanian merupakan bagian integral pembangunan nasional.

Dalam hal ini implementasi konsep Good Governance yang dalam pemahamannya melibatkan sinergisme dengan berbagai sektor, mutlak dilakukan untuk mencapai tujuan bagi kepentingan dan pelayanan publik yang prima.

Pertanyaannya apakah faktanya koordinasi, sinergi, integrasi, dan kerja sama dalam perencanaan dan manajemen pembangunan pangan dan pertanian telah terjadi di lapangan? Jika terjadi, maka intensitas dan kualitasnya mungkin masih jauh dari optimal.



Pos terkait