Terkait adanya anggaran untuk SMS masking, Gaol mengaku menerima pesan singkat tersebut setiap kali agenda paripurna. ”Selain paripurna itu tidak ada. Mungkin sekali kirim SMS ke-100 orang dan sekarang zaman Android, saya lebih sering baca di grup WhatsApp saja daripada SMS itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kotim Rimbun yang membahas anggaran DPRD, mengaku tidak mengetahui persis pos anggaran yang terperinci tersebut. Pihaknya hanya membahas secara garis besar, tidak masuk sampai satuan kecil, seperti halnya langganan televisi kabel hingga ratusan unit tersebut.
Rimbun pun mengakui tidak mengantongi DPA Sekretariat DPRD. ”Anggota pun tidak punya DPA ini. Jadi, saya tidak bisa berbicara banyak juga,” katanya. (ang/ign)