Luapan Sungai di Kotim Ancam Lumpuhkan Ruas Jalan, Puluhan Truk Terjebak

jalan parenggean terendam banjir
TERENDAM: Jalan poros Parenggean-Tumbang Sangai Km 17 yang terendam banjir, Minggu (4/9). (IST/RADAR SAMPIT)

”Genangan banjir sudah surut, ada bekas ambles di dekat Jembatan Kaliman. Banyak truk yang terjebak. Ada sekitar 25 unit,” ujar Rihel.

Sementara itu, BPBD Kotim melaporkan ada tiga rumah yang terendam banjir ketinggian 50 cm – 1 meter. ”Ada dua rumah gandeng dan satu rumah yang terendam,” ujarnya.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Pantauan Radar Sampit, hujan juga terjadi sejak siang hingga malam. Akibatnya, sejumlah titik perkotaan Kota Sampit seperti di Jalan Bumi Raya II, Jalan Suprapto, Jalan Anggur, dan Jalan Pelita, dan jalan di dataran rendah lainnya tergenang banjir.

Di kompleks perumahan Jalan Anggur 2, 3, dan 4, Kelurahan Mentawa Baru Hilir menjadi salah satu wilayah yang terdampak. Kawasan yang bertahun-tahun belum bebas dari genangan air ini hampir rata terendam air.

Tidak hanya menenggelamkan jalan, beberapa rumah yang posisinya rendah ikut terendam. Warga dengan berbagai cara mengurangi debit air agar tidak terlalu parah masauk ke dalam rumah. Sebagian kawasan yang tergenang cukup dalam di wilayah itu dimanfaatkan anak- anak untuk bermain air.

Baca Juga :  Jalan Rusak, Harga Cabai dan Ayam Melambung

Ketua RT 38 Kelurahan MB. Hilir (Jalan Anggur 2) Nanang Suriansyah mengatakan, genangan air yang kerap melanda wilayahnya disebabkan drainase di Jalan HM Arsyad terjadi pendangkalan. Sedimen tanah memenuhi drainase sehingga membuat drainase dangkal dan tidak mampu mengalirkan air dengan normal.

”Kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang cukup tinggi, kurang lebih tiga jam hujan turun, wilayah ini (Jalan Anggur 2) sudah tergenang air,” ucap Nanang.

Tidak hanya drainase Jalan HM Arsyad yang terjadi pendangkalan, drainse di Jalan Suprapto hingga menembus Sungai Mentawa juga terjadi hal sama. Belum lagi kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah ke saluran drainase, ikut menghambat aliran air dan memperparah percepatan terjadinya genangan air.

Persoalan ini, lanjur Nanang sudah sering disampaikannya tidak hanya ke pejabat terkait, tapi juga setiap ada kegiatan musrenbang di tingkat kecamatan. Setidaknya, drainase di Jalan HM Arsyad dan Jalan Suprapto Selatan perlu dilakukan normalisasi secara menyeluruh, sehingga aliran air bisa lancar dan genangan air tidak sampai berhari-hari. (hgn/ton/ign)



Pos terkait