Meldy juga menegaskan, selama masa kepemimpinannya, Lapas Sampit selalu mengedepankan keterbukaan informasi.
”Jika memang ada penyimpangan, saya yakin media sudah lebih dulu mengungkapnya, bukan melalui video TikTok,” tambahnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Meldy mendukung adanya investigasi dari pusat untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas di Lapas Sampit.
”Kami siap diperiksa. Jika terbukti bersalah, tentu akan ada sanksi. Tapi tudingan tanpa bukti hanya menghambat pekerjaan kami,” katanya.
Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polres Kotawaringin Timur. Pihak Lapas berharap agar polemik ini segera menemukan titik terang sehingga tidak menjadi bola liar di masyarakat. (yn/ign)