Rombongan yang terdiri dari 30 siswa dan 13 guru pembimbing ini juga diperkenalkan dengan perangkat pekerjaan para wartawan dan juga layout. Di dalam ruang redaksi mereka juga diputarkan video singkat tentang proses kerja wartawan dalam mencari berita kemudian membuatnya. Dilanjutkan editing dari redatur dan proses desain ke dalam halaman surat kabar. Terakhir bagaimana proses pencetakan koran itu sendiri.
“Semuanya saling berkesinambungan dan tetap memperhatikan deadline. Satu saja terganggu akan memengaruhi hasil akhir dalam hal ini proses cetak korannya,” ujar Tono. (soc/ton)