Dwi juga mengenalkan barang-barang peninggalan zaman bahari, seperti relief perjuangan rakyat Samuda yang terbuat dari kayu jati dan dibuat di Jepara tahun 2005. Relief ini menceritakan perjuangan rakyat Samuda melawan penjajah Jepang dan pengiraban bendara merah putih pertama di Samuda pada 29 November 1945 oleh M Baidawi. Untuk mengenang peristiwa itu, ditetapkan nama Stadion 29 November di Jalan Tjilik Riwut sekarang.
”Bendera merah putih yang dikibarkan pertama kali juga masih tersimpan di Museum Kayu,” katanya.
Ada pula barang peninggalan zaman dahulu berupa mesin rontgen dan jarum suntik pertama milik RSUD dr Murjani Sampit yang dibangun di Jalan Sutoyo. Kemudian, Pedang Jepang yang diperoleh dari warisan keluarga milik warga Pangkalan Bun yang menikah dengan warga Jepang.
Sejumlah guci, perahu, peralatan memasak, dan perabotan dapur zaman dahulu, tombak sumpit senjata khas suku Dayak yang digunakan untuk berburu juga dapat ditemukan di Museum Kayu Sampit. Ada pula mesin ketik manual peninggalan BRI Cabang Sampit pada tahun 1985 dan foto Pasar Sampit dari tahun 1970-2000.
Di museum, pengunjung juga dapat melihat foto gambar kepala daerah di Kotim dari masa ke masa, mulai dari Tjilik Riwut, Gubernur yang memimpin daerah otonom Kotawaringin pada periode 1950-1957 sampai Supian Hadi, Bupati Kotim periode 2010-2021.
Di lantai dua, pengunjung juga dapat melihat langsung kerangka tulang ikan paus biru yang ditemukan terdampar 23 September 2004 di pesisir pantai dengan panjang 25 meter. Ada pula patung dan lukisan, patung satwa mengimbau, patung baninan atau selamat datang, patung pengantin, patung berburu, patung mina memasak, lukisan wanita dayak dan lukisan taman.
Dwi mengatakan, saat ini ada 180 koleksi benda dari total 385 item benda yang tersimpan di Museum Kayu Sampit masih terus terjaga dan terpelihara dengan baik.
”Setiap tahunnya koleksi benda di Museum Kayu selalu ada penambahan. Begitu pula dengan pengunjung, memasuki tahun 2023 setiap harinya Museum Kayu Sampit selalu kedatangan pengunjung di kisaran 50-100 pengunjung,” ujarnya. (***/ign)